Soloraya
Selasa, 28 April 2015 - 03:10 WIB

UNDERPASS MAKAMHAJI : Bupati Sukoharjo Tagih Tanggung Jawab Kemenhub

Redaksi Solopos.com  /  Septina Arifiani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pengendara mobil melintasi permukaan jalan di sayap barat underpass Makamhaji yang ambles, Senin (27/4/2015). (Moh. Khodiq Duhri/JIBI/Solopos)

Underpass Makamhaji menimbulkan polemik. Bupati Sukoharjo, Wardoyo Wijaya menilai Kemenhub kurang bertanggung jawab.
Solopos.com, SUKOHARJO — Bupati Sukoharjo, Wardoyo Wijaya, menilai Kementerian Perhubungan (Kemenhub) kurang bertanggung jawab dalam memelihara underpass Makamhaji.

Orang nomor satu di Sukoharjo itu menegaskan pemeliharaan underpass Makamhaji masih menjadi tanggung jawab Kementerian Perhubungan selama belum diserahterimakan kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukoharjo.

Advertisement

“Sampai hari ini, pemeliharaan underpass masih menjadi tanggung jawab pemerintah pusat [Kemenhub]. Masih adanya banjir dan munculnya kerusakan di sana-sini itu menunjukkan pemerintah pusat kurang bertanggung jawab dalam memelihara underpass Makamhaji,” tegas Wardoyo saat ditemui wartawan di Kompleks Setda Pemkab Sukoharjo, Senin (27/4/2015).

Wardoyo menilai untuk membuang genangan air tidak cukup menggunakan empat unit pompa yang berukuran kecil. Apalagi genangan air di dasar underpass yang kian tinggi. “Saya sudah mendapat laporan dari Kepala Dinas Perhubungan [Informasi dan Komunikasi], empat pompa itu cukup kecil. Itu seperti pompa air rumahan. Air yang mengalir cuma itir–itir [sedikit]. Kalau serius ingin menguras air sebanyak itu, ya gunakan pompa yang berukuran lebih besar,” tegas Wardoyo.

 

Advertisement

Wardoyo menagih komitmen dan tanggung jawab Kemenhub untuk memelihara underpass sebelum diserahterimakan kepada Pemkab Sukoharjo. Dia menegaskan tidak akan menerima aset underpass Makamhaji jika kondisinya seperti sekarang.

Wardoyo juga menyebut pengaspalan permukaan jalan underpass Makamhaji tidak sempurna lantaran banyak mengelupas. “Mestinya sebelum diaspal permukaannya dibeton dulu. Betonnya yang sungguhan, bukan beton guyon [main-main]. Kalau betonnya bagus, tanpa diaspal saja sudah kuat,” ucapnya.
Saat ditanya apakah pembangunan underpass Makamhaji merupakan proyek gagal, dia tidak setuju. “Kalau dibilang proyek gagal ya tidak. Nyatanya, bangunan fisiknya sudah terlihat. Cuma pemeliharaan underpass kurang mendapat perhatian,” tandasnya.

 

Advertisement

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif