Soloraya
Selasa, 28 April 2015 - 05:10 WIB

Talut Jatinom Ambrol, Jalan Penghubung Dua Desa Nyaris Putus

Redaksi Solopos.com  /  Septina Arifiani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sejumlah warga melintas di jalan kabupaten penghubung Desa Mranggen-Desa Randuranang di Jatinom yang nyaris terputus, Senin (27/4). Ancaman terputusnya jalan tersebut menyusul ambrolnya talut sepanjang 15 meter di Porodesan, Randuranang,Jatinom ambrol, Minggu (26/4/2015) pukul 18.00 WIB. (Ponco Suseno /JIBI/Solopos)

Talut Jatinom ambrol membuat jalan penghubung dua desa di Klaten nyaris putus.

Solopos.com, KLATEN – Talut sepanjang 15 meter di Porodesan, Randuranang, Jatinom ambrol, Minggu (26/4/2015) pukul 18.00 WIB. Akibatnya, jalan kabupaten penghubung Desa Mranggen-Desa Randuranang itu nyaris terputus.

Advertisement

Berdasarkan pantauan Solopos.com di lapangan, kedalaman talut yang yang ambrol mencapai 10 meter. Warga setempat yang melihat kejadian itu langsung menutup akses jalan bagi pengguna kendaraan roda empat. Warga menutup jalan dengan menggunakan bambu. Jalan selebar kurang lebih lima meter itu saat ini hanya bisa dilewati pejalan kaki dan pengguna kendaraan roda dua.

“Sebelum ambrol, jalan di sini sudah retak karena sering dijadikan jalan tikus bagi pengemudi truk pengangkut pasir [dari arah Kemalang]. Warga berharap, pemerintah kabupaten (Pemkab) segera memperbaiki kerusakan ini. Kami berharap pula kepada Dishub dapat menindak tegas sopir pengangkut pasir yang nekat melintas di jalan ini. Dishub harus tegas menangani masalah ini,” kata warga Randuranang, Kusmadi, 38, saat ditemui Solopos.com di Jatinom, Senin (27/4/2015).

Warga Randuranang lainnya, Sutarto, 35, mengatakan ambrolnya talut itu tak sampai menyebabkan jatuhnya korban jiwa.

Advertisement

“Untungnya saat ambrol, tidak ada orang yang melintas. Warga yang mengetahui kejadian itu langsung memasang bambu sebagai pembatas jalan. Melalui kejadian ini, warga hanya berharap semoga truk-truk pengangkut pasir itu tidak melewati jalan ini lagi,” katanya.

Hal senada dijelaskan Kepala Urusan (Kaur) Pembangunan Randuranang, Haryanto. Dirinya mengakui penyebab ambrolnya talut yang dekat Jembatan Porodesan itu karena sering dilewati truk bertonase berat.

“Jalan yang ambrol ini terjadi di dekat jembatan Porodesan yang sudah dibangun sejak tahun 1970-an. Kami sudah laporkan kejadian ini ke Pemkab Klaten. Terkait dijadikannya jalan tikus bagi pengemudi truk pasir, kami sudah memberitahukan hal itu ke Pemkab satu tahun silam [melalui Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Klaten dan Dinas Perhubungan (Dishub) Klaten]. Hingga sekarang tidak ada tanggapan sama sekali,” katanya.

Advertisement

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif