News
Selasa, 28 April 2015 - 10:10 WIB

SOLOPOS HARI INI : Soloraya Hari Ini: Jl. Prof. dr. Soeharso Searah, Jalanan Kampung Padat Kendaraan

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Halaman Soloraya Harian Umum Solopos edisi Selasa, 28 April 2015

Solopos hari ini memberitakan kabar-kabar terkini di Soloraya.

Solopos.com, SOLO – Pemerintah Kota (Pemkot) Solo akhirnya memberlakukan Jl. Prof. dr. Soeharso menjadi searah. Pemberlakuan mulai dilakukan Senin (27/4/2015) pagi. Sebanyak 40 petugas dari Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Solo dikerahkan.

Advertisement

Laporan ini menjadi berita utama halaman Soloraya Harian Umum Solopos hari ini, Selasa (28/4/2015).

Kabar lain, Investasi rumah sakit internasional di Kota Bengawan masih terkendala dengan Peraturan Daerah (Perda) Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) yang mewajibkan sawah lestari 110 hektare. Untuk mendukung investasi di Solo, Wali Kota Solo F.X. Hadi Rudyatmo mengusulkan agar perda tersebut ditinjau ulang.

Selain itu adap pula kabar dari kasus penculikan anak Kepala Staf Komando Resor Militer (Kasrem) 074/Warastratama Surakarta Letkol (Kav) Puji Setiono hingga Investasi rumah sakit internasional di Kota Bengawan masih terkendala dengan Peraturan Daerah (Perda) Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW).

Advertisement

Simak rangkuman berita utama halaman Soloraya Harian Umum Solopos hari ini, Selasa, 28 April 2015, berikut;

PENGALIHAN LALIN: Jl. Prof. dr. Soeharso Searah, Jalanan Kampung Padat Kendaraan

Pemerintah Kota (Pemkot) Solo akhirnya memberlakukan Jl. Prof. dr. Soeharso menjadi searah. Pemberlakuan mulai dilakukan Senin (27/4) pagi. Sebanyak 40 petugas dari Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Solo dikerahkan.

Pantauan Espos Senin pagi, sejumlah petugas tersebut disebar di sepanjang Jl. Prof. dr. Soeharso. Mereka berdiri di mulut gang-gang. Sejumlah kendaraan yang keluar dari gang dan mengarah ke selatan pun disetop. Mereka diarahkan melewati jalan kampung.

Advertisement

Salah seorang warga, Purwanto, 40, mengeluhkan pemberlakuan jalan searah tersebut karena tidak pernah dilibatkan. ”Maunya warga itu kami dilibatkan, jangan tiba-tiba ada aturan begini. Kami kan juga kena imbasnya,” kata warga RT 003/RW 006, Kelurahan Jajar, Laweyan, Solo, saat ditemui Espos, Senin. Menurut dia, dengan adanya jalan searah itu, jalan-jalan di kampong menjadi ramai.

Baca selengkapnya: epaper.solopos.com

(Baca Juga: Pemrotes Segelintir, Faroka-Fajar Indah Tetap Searah, Jl. Prof. Soeharso Searah, Kampung Padat, Hari Ini Jl Prof Dr Soeharso Satu Arah, Dishub: Warga Tak Perlu Khawatir)

KASUS PENCULIKAN: Kasrem Ikut Turun Tangan Kejar Pelaku

Advertisement

Kepala Staf Komando Resor Militer (Kasrem) 074/Warastratama Surakarta Letkol (Kav) Puji Setiono, ikut turun tangan mengurusi kasus penculikan yang menimpa anaknya, Jihan Delhi Romansya. Puji Setiono yang sebentar lagi akan menjabat sebagai Dandim Semarang ini berada di Bandung bersama jajaran Satreskrim Polres Klaten untuk membantu proses penyidikan.

Kasi Intel Korem Solo, Mayor Kav. Herman T, mengatakan saat ini Puji sedang berada di Bandung. “Sejak penculik itu tertangkap, beliau [Puji Setiono] langsung ke sana [Bandung],” kata Herman saat ditemui Espos di Markas Korem Warastratama Surakarta, Senin (27/4). Menurut dia, Puji akan kembali ke Klaten setelah penyidikan selesai.

Sementara itu, Polres Klaten belum bisa memastikan pelaku penculikan bakal dibawa ke Klaten untuk menjalani pemeriksaan. Kapolres Klaten, AKBP Langgeng Purnomo, menjelaskan saat ini pelaku bernama Hasyim Asyari, 31, warga Desa Purwodadi, Kecamatan Sidayu, Gresik, Jawa Timur masih ditangani di Polres Bandung, Jawa Barat.

Meski belum bisa memastikan, satu tim dari Polres Klaten sudah dikirim ke Bandung guna membantu proses penyidikan. “[Pelaku penculikan] masih di Bandung. Penyidikan ini kan perlu waktu. Saksi di Bandung banyak sekali. Itu perlu diperiksa,” jelas dia, Senin.

Advertisement

Baca selengkapnya: epaper.solopos.com

(Baca Juga: Letkol Puji Turun Tangan Urus Kasus Penculikan)

PEMBANGUNAN DAERAH: Investasi RS Internasional Terkendala Perda

Investasi rumah sakit internasional di Kota Bengawan masih terkendala dengan Peraturan Daerah (Perda) Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) yang mewajibkan sawah lestari 110 hektare. Untuk mendukung investasi di Solo, Wali Kota Solo F.X. Hadi Rudyatmo mengusulkan agar perda tersebut ditinjau ulang.

Rudy, sapaan akrab Wali Kota, mengatakan Perda RTRW mewajibkan minimal 110 hektare sawah lestari di kabupaten/kota. Rudy menyebut sawah lestari di Solo tidak ada tetapi masuk dalam catatan RTRW, yakni di wilayah Jajar, Karangasem, dan Sumber. Dia mengungkapkan sawah-sawah lestari di tiga kelurahan itu sudah menjadi lahan kering.

“Nah, investor yang masuk ke Solo itu terkendala masalah RTRW itu. Salah satunya rencana pembangunan rumah sakit internasional. Kami sudah membangun komunikasi dengan gubernur dan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) agar Perda RTRW itu ditinjau kembali,” kata Rudy, saat ditemui wartawan di DPRD Solo, Senin (27/4).

Advertisement

Pernyataan Rudy itu sekaligus menanggapi tren penurunan perkembangan investasi selama 2010-2015 mencapai -0,57% per tahun. Namun persoalannya, kata Rudy, rekomendasi-rekomendasi dari Gubernur dan pusat agar investor masuk Solo itu bisa keluar sebelum perda ditinjau ulang. “Sampai sekarang permintaan rekomendasi itu belum ada jawaban,” tambah dia.

Baca selengkapnya: epaper.solopos.com

HARI BAKTI PEMASYARAKATAN: Biar Mandiri, Napi Dibekali dengan Life Skill

Pukul 07.00 WIB, Senin (27/4), jalur lambat dan area parkir di tepi Jl. Slamet Riyadi tepatnya di depan pintu masuk Lembaga Pemasyarakatan (LP) Kelas I Solo dipenuhi kendaraan yang parkir. Sejumlah orang berpakaian batik dan seragam berwarna biru muda mendatangi LP tersebut.

Di dalam LP, ratusan orang berkumpul untuk mengikuti upacara di halaman. Dari ratusan orang itu tidak ada yang bisa membedakan antara warga binaan dan tamu undangan karena tidak ada yang menggunakan seragam warga binaan. Mereka berbaur menjadi satu dalam upacara yang diadakan dalam rangka Hari Bakti Pemasyarakatan ke-51 di LP Kelas I Solo. Upacara pun berlangsung khidmat.

Seusai upacara, acara dilanjutkan dengan syukuran di Aula LP tersebut. Saat memasuki aula, para tamu undangan dan petugas LP disambut dengan seni karawitan yang dibawakan penghuni LP. Ada 11 orang yang memainkan gamelan dan melantunkan lagu-lagu Jawa. Saat lagulagu yang dimainkan itu berakhir, para pegawai dan tamu undangan di ruangan itu langsung bertepuk tangan memberi apresiasi.

Suasana semakin meriah dengan penampilan musik band dan paduan suara dari warga binaan. Selain itu, juga ada hiburan dari Guyon Maton yang dimainkan pegawai Radio Republik Indonesia (RRI) Solo. Saat pertunjukan Guyon Maton, para narapidana dan tahanan ikut menyaksikan di dekat aula.

Acara itu menjadi hiburan tersendiri bagi para narapidana dan tahanan di dalam LP karena mereka bisa saling berinteraksi dan tidak berada di dalam jeruji besi. Menurut salah satu penghuni LP, Ardi, kegiatan tersebut bisa menjadi hiburan agar tidak jenuh di dalam tahanan. “Acara itu bisa menjadi hiburan kami agar tidak bosan di dalam tahanan. Selain itu, saya juga bisa mengobrol dengan teman-teman,” katanya saat ditemui Espos seusai acara, Senin.

Baca selengkapnya: epaper.solopos.com

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif