Sport
Senin, 27 April 2015 - 03:25 WIB

SUPORTER PERSIS SOLO : Soal Pembekuan PSSI, Pasoepati Wait and See

Redaksi Solopos.com  /  Mulyanto Utomo  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sejumlah anggota dan pengurus suporter Persis Solo Pasoepati saat menggelar aksi di depan Gedung DPRD Solo beberapa waktu lalu. JIBI/Solopos/dok

Suporter Persis Solo, Pasoepati, belum berniat menggelar aksi protes sebagai bentuk kekecewaan keputusan Menpora membekukan PSSI yang berdampat tertundanya kompetisi Dicisi Utama.

Solopos.com, SOLO – Kelompok suporter Persis Solo, Pasoepati, belum berniat menggelar aksi sebagai bentuk kekecewaan keputusan Menpora yang berbuntut batalnya pertandingan-pertandingan di Jawa Tengah (Jateng) baik dari kompetisi Divisi Utama (DU) maupun Piala Soeratin, Minggu (26/4/2015).

Advertisement

Beberapa laga di Jateng, yang digelar Minggu, termasuk partai pembuka DU 2015 antara Persis kontra PSIS Semarang di Stadion Manahan, Solo, maupun laga babak penyisihan Grup F Piala Soeratin antara Persis Junior (Jr.) melawan Persiharjo Jr. di Stadion Gelora Merdeka, Jombor, Sukoharjo, gagal terlaksana.

Alasannya kedua laga itu tidak mendapat izin keamanan dari kepolisian setempat menyusul rekomendasi Menpora kepada Mabes Polri untuk tidak memberikan izin kepada seluruh pertandingan sepak bola yang berada di bawah naungan PSSI.

Terhadap keputusan ini, Pasoepati merasa kecewa. Meski demikian, pihaknya tidak ingin buru menggelar aksi protes seperti yang dilakukan suporter Aremania yang menggelar sepak bola jalanan buntut pembatalan laga Arema di kancah QNB League, Sabtu (25/4/2015).

Advertisement

“Sampai saat ini kami belum berniat menggelar aksi protes. Kami ingin memantau lebih dulu dinamika yang terjadi. Harapan kami semoga permasalahan ini segera diselesaikan dan kompetisi kembali bergulir,” ujar Wakil Presiden Pasoepati, Ginda Ferachtriawan, saat dihubungi Espos, Minggu.

Kejutan

Ginda mengaku sebenarnya kelompoknya berniat memberikan kejutan pada Persis pada laga pembuka Minggu kemarin. Dukungan ini diwujudkan Pasoepati melalui berbagai bentuk aksi seperti koreografi di setiap tribune Stadion Manahan.

Advertisement

“Rencana kami ingin memberikan kejutan, tapi malah kami yang dikasih kejutan dari Menpora dan Polri. Kejutan berupa pembatalan pertandingan Persis di Stadion Manahan, Minggu kemarin. Kejutan itu jelas mengecewakan,” imbuh Ginda.

Ginda tidak menyangka jika laga DU juga bakal terkena imbas dari keputusan Menpora yang membekukan PSSI. Semula ia mendukung keputusan Menpora yang memberikan sikap tegas kepada induk organisasi sepak bola Tanah Air itu.

Namun, saat itu Menpora memutuskan pembekuan itu tidak akan mengganggu segala aktifitas persepakbolaan di Tanah Air atau dengan kata lain kompetisi tetap berjalan. Akan tetapi, kenyataannya komitmen Menpora itu berubah. Bukan hanya kompetisi di level tertinggi yang mendapat larangan, namun level DU dan amatir juga. (Imam Yuda Saputra/JIBI/Solopos)

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif