Lifestyle
Senin, 27 April 2015 - 10:20 WIB

KULINER SLEMAN : Klinik Kopi, Edukasi dalam Segelas Kopi

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Firmansyah alias Pepeng tengah meracik kopi (JIBI/Harian Jogja/Pratama A.W.)

Kuliner Sleman dari Klinik Kopi mengandalkan varian kopi dari berbagai daerah di Indonesia.

Harianjogja.com, JOGJA-Tiap kopi mempunyai bermacam-macam cerita. Keyakinan inilah yang melatarbelakangi Firmansyah alias Pepeng, 34, untuk mengembangkan bisnis coffeshop di Sleman. Pemilik Klinik Kopi ini meyakini, tiap penikmat kopi memiliki kopi favoritnya sendiri. Hal inilah yang kemudian dia lihat sebagai peluang bisnis. Seperti apa kopi yang disajikan di Klinik Kopi?

Advertisement

Klinik Kopi milik Pepeng menawarkan varian kopi dari beberapa daerah di Indonesia. Ide awal terbentuknya Klinik Kopi karena keprihatinan Pepeng terhadap ribuan petani kopi di Indonesia yang masih kurang maksimal dalam mengolah hasil panennya.

”Hasil yang didapatkan selalu dibawah standar para penikmat kopi,” ujarnya saat ditemui Harianjogja.com, beberapa waktu lalu.

Klinik Kopi yang berlokasi Jl. Kaliurang Km7.5,Ngaglik, Sleman ini menawarkan sajian kopi yang unik. Walaupun cara penyajiannya termasuk modern, tapi prosesnya tetap menggunakan peralatan manual atau biasa disebut manual brew. Selain itu kopi yang ditawarkan adalah kopi asli dari berbagai daerah di Indonesia. Yang lebih spesial lagi, kopi yang diolah dibeli langsung dari para petani yang pernah dia edukasi. Karena itu, secangkir kopi hasil olahannya benar-benar kopi yang fresh.

Advertisement

Di Klinik Kopi, selain mendapatkan kopi murni tanpa gula dan susu, pengunjung juga mendapatkan edukasi bagaimana cara menikmati kopi yang benar. Tidak hanya itu, hangatnya secangkir kopi yang dibuatnya semakin terasa tatkala mereka dapat bercerita mulai dari asal, proses, hingga teknik penyajiannya. “Kopi harus diceritakan, tanpa cerita, kopi hanya air berwarna hitam,” ujar Pepeng sembari menyiapkan biji kopi hijau (green beans) untuk di-roasting.

Sejauh ini, pencapaian yang telah dirasakan pria asli Sleman ini adalah petani sudah bisa memanen hasil kopinya dengan baik, “Beberapa petani kopi mengakui harga jual hasil panennya bisa mencapai standar harga yang baik,” ujar pria yang pernah diundang Pemerintah Daerah Papua untuk pendampingan petani kopi di sana.

Pepeng mengaku, saat ini dia fokus mendampingi petani kopi di Solok, Sumatra Barat. Kopi-kopi yang ada di coffeeshop miliknya sekarangpun merupakan hasil panen para petani di Solok. Meski demikian, dia juga tetap menampung kopi hasil panenan petani lain seperti dari Temanggung dan beberapa sentra kopi di Jawa Barat.

Advertisement

Merasa Teredukasi
Seperti arti kata klinik yakni tempat penyembuhan, Klinik Kopi yang dibangun Pepeng juga mempunyai tujuan penyembuhan orang yang “sakit”. Menurut Fajar, 22, salah seorang pengunjung Klinik Kopi, saat pertama kali datang, dia merasa diberi terapi dari cerita Pepeng tentang menikmati kopi. “Dia bilang, kopi itu sifatnya menyerap, jadi kalau ada asap rokok, rasa kopi juga akan berubah, jadi saya merasa diterapi untuk mengurangi kebiasaan merokok ketika saya minum kopi di sini,” ujarnya.

Selain itu, ia juga merasa disadarkan bahwa menikmati kopi tanpa gula dengan proses yang benar, rasa kopi menjadi lebih keluar. Fajar merasa terkesan dengan cara penyampaian Pepeng dalam menjelaskan kopi yang ia minum. “Saya jadi tahu darimana kopi yang saya minum, mulai dari petaninya, temperatur airnya, sampai karakter kopinya,” ujarnya sambil menyeruput secangkir kopi yang terhidang di depannya.

Adit, 32, pengunjung lain mengaku, setelah mendapatkan edukasi tentang kopi di Klinik Kopi, dia bisa semakin menghargai jerih payah para petani kopi di Indonesia. Adit yang awanya hanya biasa menikmati kopi dari kopi sachet instan, kini lebih bisa merasakan kopi yang fresh. “Awalnya saya menikmat kopi sachet. Namun kini saya beralih ke kopi fresh. Di sini saya juga belajar untuk menikmati kopi tanpa asap rokok. Ternyata lebih enak,” katanya.

Terlepas dari berbagai keunikan yang dimiliki, Klinik Kopi menambah keberagaman coffeeshop di Indonesia dengan konsep edukasinya. Selain bisa menikmati segelas kopi fresh tanpa gula, berbagai informasi mengenai kopi yang diminum juga dapat dirasakan oleh penikmatnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif