Soloraya
Senin, 27 April 2015 - 10:15 WIB

BANJIR SOLO : Siaga Banjir, Pemkot akan Pasang EWS di Solo Utara

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Wali Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo (JIBI/Solopos/Dok)

Banjir Solo diantisipasi salah satunya dengan memasang EWS atau alat peringatan dini di kawasan Solo Utara.

Solopos.com, SOLO – Pemerintah Kota (Pemkot) Solo akan menjadikan kawasan Solo Utara menjadi kawasan siaga banjir. Di kawasan yang menjadi jalur Kali Pepe tersebut akan dipasang tanda peringatan jika sewaktu-waktu banjir melanda.

Advertisement

Wali Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo, yang akrab disapa Rudy, mengatakan saat ini wilayah Solo Utara belum dilengkapi alat antisipasi banjir tersebut seperti Early Warning Sistem (EWS). Nantinya, kata dia, kawasan tersebut mirip seperti kawasan yang dekat dengan Sungai Bengawan Solo.

“Nanti [kawasan Solo Utara] mirip seperti beberapa kelurahan di Kecamatan Pasar Kliwon dan Jebres yang dekat dengan Sungai Bengawan Solo. Ada sistem komunikasi antardaerah yang terpadu. Paling tidak di sana [Solo Utara] ada semacam kelompok kerja khusus untuk penanggulangan bencana,” jelas dia kepada wartawan di Rumah Dinas Wali Kota Solo, Loji Gandrung, Minggu (26/4/2015).

Rudy menyatakan bukan sesuatu yang sulit untuk mewujudkan kawasan Solo Utara menjadi kawasan siaga banjir. Pemkot Solo akan menyampaikan hal ini kepada Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo [BBWSBS] dan Pemerintah Kabupaten Boyolali.

Advertisement

“Nanti kami usulkan ke Balai Besar [BBWSBS]. Selain itu, di Boyolali juga harus punya sinyal untuk menginformasikan [debit air] Kali Pepe jika sewaktu-waktu naik,” kata dia.

Terkait waktu pelaksanaannya, Pemkot Solo menargetkan pembangunan infrastruktur akan dilakukan tahun ini. Pemkot Solo akan mengusulkan pengadaan alat-alat peringatan banjir itu pada anggaran perubahan 2015.

“Itu kan enggak begitu mahal. jadi rencana tahun ini, pakai anggaran perubahan,” ujar dia.

Advertisement

Sementara itu, Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Solo, Doni Tumpo, menyatakan mendukung dengan langkah pemkot ini.

Dia megatakan saat ini di wilayah Solo Utara belum ada sistem seperti di Sungai Bengawan Solo. Secara geografis, kata dia, kondisi di wilayah Solo Utara sangat memerlukan infrastruktur tanggap bencana. Kondisi sungai yang curam membuat bencana banjir di wilayah tersebut sulit diprediksi.

“Karena curam itu, akhirnya air sangat cepat larinya. Apa lagi sungai itu kan berkelok-kelok jadi sangat mudah menerjang pemukiman. Berbeda dengan yang di Sungai Bengawan. Di sana bisa diprediksi. Air dari Wonogiri mengalirnya lambat, jadi warga bisa siap-siap. Sementara di Solo Utara itu cepat sekali. Air naiknya cepat sekali tidak ada satu jam sudah naik satu meter,” jelas dia.

Dia menambahkan perlu ada pelatihan bagi warga untuk antisipasi banjir di wilayah Solo Utara. “Pelatihan itu penting agar tidak terjadi kepanikan. Tidak seperti banjir kemarin warga sangat panik,” pungkas dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif