Soloraya
Senin, 27 April 2015 - 05:50 WIB

BANJIR SOLO : Puskesmas Banyuanyar Lumpuh 4 Hari, Hari Ini Pulih

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Banjir di Kampung Praon, Banjarsari, Kamis (23/4/2015) pagi. (Chrisna Canis Cara/JIBI/Solopos)

Banjir Solo pekann lalu melumpuhkan layanan publik di Kecamatan Banjarsari.

Solopos.com, SOLO — Pelayanan kesehatan di Puskesmas Rawat Inap Banyuanyar lumpuh selama empat hari, Kamis-Minggu (23-26/4/2015). Rencananya hari ini, Senin (27/4/2015) Puskesmas Banyuanyar kembali normal.

Advertisement

Banjir yang merendam bangunan puskesmas setinggi 1,5 meter itu mengakibatkan semua peralatan pelayanan dan laboratorium medis rusak. Untuk sementara pelayanan pengobatan di Puskesmas Rawat Inap Banyuanyar dialihkan ke Puskesmas Pembantu (Pustu) Sumber.

Pemberitahuan pengalihan pelayanan kesehatan itu ditempel di tembok dekat pintu masuk puskesmas tersebut. Kursi-kursi yang biasa dipakai untuk pelayanan masih di luar bangunan.

“Sejak Kamis, puskesmas ini memang lumpuh. Kami tidak bisa memberi pelayanan kesehatan kepada warga sekitar. Di puskesmas ini ada tiga bangsal, yakni satu bangsal bersalin dan dua bangsa rawat inap masing-masing tiga tempat tidur. Semua tidak berfungsi. Sebanyak 15 unit komputer pelayanan juga rusak semua. Tujuh motor operasional pun tak bisa digunakan. Untungnya dua unit mobil ambulan masih bisa diselamatkan,” ujar Budi, 52, sopir ambulan puskesmas itu saat ditemui Solopos.com, Minggu (26/4/2015).

Advertisement

Budi mengatakan pelayanan kesehatan puskesmas akan dibuka kembali Senin (27/4) dengan fasilitas dan obat-obatan seadanya. Budi dibantu dua orang anggota staf puskesmas mulai berbenah menyiapkan meja pelayanan dan obat-obatan ringan di sebuah ruang khusus.

“Ruangnya sudah siap. Obat-obatannya ya tinggal itu. Kalau tidak ada obatnya bisa langsung dirujuk ke Pustu Sumber,” kata warga asal Klodran, Colomadu, Karanganyar itu.

Budi menyebut ada beberapa warga jompo yang terpaksa dilayani secara darurat di puskesmas itu. Selain itu, Budi menyinggung adanya seorang warga yang hamil tua yang ingin dilayani di ruang bersalin.

Advertisement

Namun karena kondisinya tidak memungkinkan dan bisa membahayakan kesehatan ibu dan anak, sambung dia, maka dokter setempat menyarankan supaya langsung ke rumah sakit terdekat.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif