News
Minggu, 26 April 2015 - 16:30 WIB

UNDERPASS MAKAMHAJI : Sumber Air Underpass Memancar Terus, Petugas Cuma Main Sedot

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga berenang di genangan air banjir Underpass makamhaji, Minggu (26/4/2015). (Twitter.com/@budigooll)

Underpass Makamhaji banjir dan membuat Jl. Slamet Riyadi penghubung Solo-Kartasura lumpuh.

Solopos.com, SUKOHARJO — Munculnya lubang yang terus memancarkan air di Underpass Makamhaji membuat banjir di tempat itu sulit diatasi. Karena belum juga ditambal, satu-satunya cara yang kini dilakukan dinas terkait adalah menyedot air banjir. Sampai kapan?

Advertisement

Baca: Lubang Aspal Underpass Makamhaji Terus Pancarkan Air.

Kepala Dinas Perhubungan Informasi dan Komunikasi (Dishubinfokom) Sukoharjo, R.M. Suseno Wijayanto, mengaku tidak bisa berbuat banyak karena pengelolaan Underpass Makamhaji belum diserahterimakan kepada Pemkab Sukoharjo. Suseno mengaku sudah berusaha menghubungi Satuan Kerja (Satker) Proyek Lintas Selatan (PLS), Ditjen Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui telepon, namun tidak diangkat.

“Solusi sementara kami minta lalu lintas dialihkan. Kami juga akan berkoordinasi dengan DPU supaya genangan air itu bisa disedot menggunakan mobil tangki,” jelas Suseno saat dihubungi melalui sambungan telepon.

Advertisement

Suseno mengakui kondisi banjir di underpass Makamhaji makin parah lantaran munculnya mata air baru. Sebetulnya, Satker PLS sudah berjanji akan menutup sumber air yang ada di underpass Makamhaji. Namun hingga kini urung dilakukan. “Rencananya, Selasa [28/4/2015] atau Rabu [29/4/2015] saya akan mendatangi Kemenhub supaya persoalan ini mendapat penanganan serius dari Kemenhub,” tandasnya.

Supriyadi, warga Makamhaji, menjelaskan hujan deras bukan satu-satunya penyebab banjir di underpass Makamhaji. Berdasarkan pengamatan, muncul tiga mata air baru tepatnya di permukaan jalan di sebelah barat. Satu mata air keluar dari permukaan aspal jalan yang sudah rusak. Sementara dua mata air keluar dari bagian pinggir jalan. “Jadi, sekarang total ada lima mata air. Dua di bagian tengah, tiga di bagian barat,” ucapnya.

Koordinator Forum Peduli Masyarakat Makamhaji (FPMM), Muhlis Joko Achmadi, mengaku sudah jenuh dengan persoalan banjir di underpass Makamhaji. Sejak awal, kata Muhlis, warga sudah menolak pembangunan underpass Makamhaji.

Advertisement

Selama ini, FPMM juga getol memprotes muncul genangan air di underpass Makamhaji. Namun, protes dari warga itu tidak pernah ditanggapi dengan serius. “Underpass Makamhaji itu proyek gagal. Sejak selesai dibangun, ada saja masalah yang datang seperti banjir dan kerusakan jalan yang tidak pernah ada solusinya,” tegas dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif