Sport
Minggu, 26 April 2015 - 23:50 WIB

PSSI DIBEKUKAN : Ketua Askot PSSI Solo: Keputusan Menpora Membabi Buta

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bonek Mania bersuka cita PSSI dibekukan (Youtube)

PSSI dibekukan, imbasnya pertandingan Divisi Utama juga dibatalkan.

Solopos.com, SOLO – Ketua Asosiasi PSSI Kota Solo, Paulus Haryoto, mendesak Menpora, Imam Nahrawi, segera mengambil tindakan taktis untuk mengatasi carut marutnya persepakbolaan di Tanah Air. Akibat carut marut ini seluruh aktifitas persepakbolaan di Tanah Air, baik yang berstatus profesional hingga pembinaan pemain muda, terhenti sampai batas waktu yang belum ditentukan karena mendapat larangan dari pihak keamanan.

Advertisement

“Dalam sepekan ini Kemenpora harus mencari solusi agar pembinaan sepak bola tidak terhenti. Kalau tidak segera diselesaikan ia akan menerima kemarahan dari seluruh masyarakat dan insan sepak bola di Tanah Air,” ujar Paulus saat dijumpai Solopos.com di Balai Persis, Minggu (26/4/2015).

Karut-marut persepakbolaan di Tanah Air berawal dari keputusan Menpora yang membekukan PSSI. Sebagai tindak lanjut, Menpora meminta Mabes Polri untuk tidak memberikan izin keamanan kepada laga-laga sepakbola yang berada di bawah naungan PSSI.

Alhasil seluruh agenda pertandingan sepak bola, bukan hanya yang berstatus profesional, seperti Indonesia Super League (ISL) maupun Divisi Utama (DU) yang berhenti.

Advertisement

 

Pembinaan Usia Muda

Pertandingan sepak bola yang berstatus amatir maupun pembinaan usia muda, seperti Liga Nusantara dan Piala Soeratin U17 pun turut berhenti karena tidak mendapat izin dari pihak keamanan.

Advertisement

“Kalau seperti ini kan keputusannya terkesan membabi-buta. Bukan hanya pertandingan di profesional saja yang terkena imbasnya, tapi juga di level pembinaan,” imbuh Paulus.

Paulus menilai seharusnya sebelum memutuskan membekukan PSSI, Menpora sudah memiliki langkah-langkah yang akan diambil untuk mengambil alih alih tugas PSSI. Saat mengumumkan pembekuan PSSI, Menpora memang mengaku akan membentuk tim transisi yang bertugas mengambil alih tugas PSSI dan menangani seluruh kompetisi yang ada di Tanah Air.

Namun sepekan setelah keputusan itu, tim transisi masih dalam tahap perencanaan.

“Keputusan Menpora salah. Seharusnya setelah memutuskan membekukan PSSI, beliau langsung mengumumkan tim transisi yang mengkaver tugas PSSI. Kalau seperti itu, hal-hal semacam ini tidak akan terjadi. Kalau seperti sekarang ini, kegiatan persepakbolaan berhenti total dan berimbas kepada pembinaan. Kalau ini sampai berlarut-larut bisa kacau,” beber Paulus.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif