Jogja
Minggu, 26 April 2015 - 15:20 WIB

LALU LINTAS SLEMAN : Ups, Ratusan Truk Pasir Mengaspal di Jalan Palagan

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi penambangan pasir (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Lalu lintas Sleman pekan ini diwarnai dengan ratusan truk pasir yang melintas di Jalan Palagan.

Harianjogja.com, SLEMAN – Ratusan truk bermuatan pasir merapi akan mengaspal di Jalan Palagan, Sleman menyusul ambrolnya jembatan jalur alternatif Magelang – Solo. Truk yang rata-rata dari luar daerah tersebut akan melewati jalur pengalihan tersebut sampai jembatan permanen dibangun pemerintah DIY.

Advertisement

Pantauan Harianjogja.com, kawasan Jalan Palagan Kilometer 10 Rejodani memang tidak biasa. Sejumlah truk berplat luar DIY dari arah utara mengantri untuk berbelok ke kanan menuju Jalan Noto Sukardjo, Ngaglik. Jalur itu kini menjalur alternatif para sopir untuk menuju Jalan Magelang. Mengingat simpang empat Pulowatu menuju simpang empat Girikerto, Turi jalurnya terlalu sempit, hanya dapat dilalui kendaraan biasa.

Endra, 35, salahsatu sopir truk berplat H mengakui ia harus memutar hingga lebih dari 15 kilometer dari sebelumnya jembatan Turi ambrol. Meski belum melakukan menghitung pengeluaran, tapi ia memastikan biaya operasionalnya akan bertambah. Jembatan Pules, Donokerto, Turi menjadi alternatif bagi dia saat mengambil material dari lereng Merapi baik di kawasan Turi, Pakem maupun Cangkringan.

“Sekarang harus berputar jauh, baik pulang maupun pergi. Pasti harus menambah solarnya,” ungkapnya saat ditemui Harianjogja.com di Jalan Palagan, Kayunan, Ngaglik, Sleman, Kamis (23/4).

Advertisement

Sementara itu warga Pules Lor, Donokerto, Turi, Sleman, Erni, 45, mengakui jembatan yang ambrol tiap harinya banyak dilalui truk pasir. Meski ia tidak menghitung, tapi diperkirakan mencapai ratusan dan tidak mengenal waktu melintas depan rumahnya yang kebetulan dekat dengan jembatan.
“Setiap hari lewat sini siang malam truknya yang besar-besar mengangkut pasir. Mungkin juga karena sering dilewati berat jadi lama-lama tidak kuat,” kata dia saat ditemui di sekitar ambrolnya jembatan.

Sebelumnya, Wakil Direktur Lalu Lintas Polda DIY AKBP Ihsan menyatakan titik pengalihan arus berada di perempatan Pulowatu, Purwobinangun, Pakem. Mengingat kawasan itu merupakan titik utama jalur alternatif menuju Solo. Untuk kendaraan biasa, dari Pulowatu bisa lurus melewati perempatan Girikerto dan lurus hingga perempatan Turi kemudian Jalan Magelang. Sedangkan truk diminta melewati Jalan Palagan sampai di tikungan pertigaan Jalan palagan Km. 10 berbelok kanan melalui jalan Noto Sukardjo arah SMA 2 Sleman menuju simpang empat Denggung.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif