Soloraya
Minggu, 26 April 2015 - 15:30 WIB

KISAH TRAGIS : 2 Pekerja Perkebunan di Klaten Tewas Tersambar Petir

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi tersambar petir. (wikipedia)

Kisah tragis dialami dua pekerja perkebunan di Wedi, Klaten, tewas tersambar petir.

Solopos.com, KLATEN — Sebanyak dua pekerja tewas setelah tersambar petir, Sabtu (25/4/2014) sore. Mereka tersambar saat berteduh di gubuk yang berada di kawasan perkebunan di Desa Kadibolo, Wedi, Klaten.

Advertisement

Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 14.00 WIB. Para korban yakni Suyadi, 25, warga Dukuh Tegal Salam, Desa Kadibolo, Wedi, dan Damiyati, 46, warga Dukuh Drajad, Desa Krakitan, Bayat. Selain kedua korban tewas itu, terdapat korban selamat yakni Lasiyem, 60, warga Dukuh Drajad, Desa Krakitan, Bayat. Mereka adalah pekerja perkebunan.

Ketiga korban awalnya berteduh di gubuk lantaran gerimis mengguyur perkebunan. Tak lama kemudian, petir menyambar dan mengenai gubuk tempat berteduh ketiganya. Suyadi dan Damiyati tewas seketika setelah tersambar petir sementara Lasiyem selamat.

Hanya, setelah peristiwa itu Lasiyem mengalami shock berat hingga harus dilarikan ke rumah sakit. “Di sana ada dua gubuk. Gubuk yang satu itu ada enam orang berteduh, sementara satunya ada tiga orang itu [yang tersambar petir]. Dua orang langsung meninggal dunia, sementara mbah Lasiyem selamat tetapi langsung pingsan,” jelas Kapolsek Wedi, AKP Suginoto, saat dihubungi Solopos.com, Minggu (26/4/2015).

Advertisement

Ditanya terkait peralatan elektronik, Kapolsek mengaku kedua korban tewas mengantongi ponsel di sakunya. Warga setempat juga menyebut kawasan di sekitar memiliki kandungan besi yang kuat sehingga sambaran petir mencapai permukaan bumi. “Saya juga kurang tahu persis penjelasannya seperti apa. Tetapi, menurut masyarakat di sana ada semacam kandungan besinya,” katanya.

Kapolres Klaten, AKBP Langgeng Purnomo, menjelaskan segera menganalisis peristiwa warga tersambar petir. Hal itu lantaran dalam sepekan ada dua kasus warga Klaten meninggal dunia karena disambar petir. Pada Rabu (22/4/2015), Daryadi, 35, warga Dukuh Marangan, Desa Jimbung, Kalikotes, tersambar petir di gubuk yang digunakan untuk berjualan es degan di wilayah Dukuh Gatak, Desa Canan, Wedi.

“Sebelumnya ada peristiwa serupa warga Jimbung tersambar petir. Padahal, mereka sudah bertebuh di gubuk. Artinya, bukan di tempat terbuka. Makanya, kami bersama BPBD dan dinas terkait bahkan akademisi akan membahas dan menganalisis. Ini dilakukan untuk menjelaskan fenomena dan memberikan rasa nyaman bagi masyarakat,” katanya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif