Soloraya
Minggu, 26 April 2015 - 11:27 WIB

INVESTASI BOYOLALI : Raksasa asal Korea Masuk Boyolali

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bupati Boyolali Seno Samodro (JIBI/Solopos/Dok)

Investasi Boyolali digenjot. Bupati Boyolali mengklaim ada investor raksasa Korea yang segera masuk.

Solopos.com, BOYOLALI — Investor raksasa asal Korea berencana menanamkan modal di Boyolali. Selain Korea, Bupati Seno Samodro juga mengklaim ada investor dari China yang melirik untuk berinvestasi di Kota Susu.

Advertisement

Kendati demikian, Bupati Seno Samodro enggan membeberkan lokasi investasi. “Lokasi dan bidang industrinya tetap akan saya rahasiakan. Memang untuk urusan investasi kami sangat terbuka tapi tentu ada hal-hal yang harus saya rahasiakan,” kata Seno, di sela-sela Peresmian Pelayanan Perizinan Online, di Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPMP2T) Boyolali, Sabtu (25/4/2015).

Selain merahasiakan lokasi pengembangan investasi, Seno juga tak mau menyebutkan nilai investasi yang akan ditanamkan. “Yang jelas kalau dengan saya pasti investor raksasa. Soal nilainya, ya rahasia. BPMP2T saja yang tahu,” imbuh dia.

Saat ini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali sudah menandatangani MoU dengan investor mengenai rencana investasi tersebut. Pihak investor sedang bernegosiasi harga tanah di lokasi pengembangan. Sementara, Pemkab Boyolali sedang berhitung mengenai rencana pembangunan infrastruktur di lokasi investasi.

Advertisement

“Saya juga merahasiakan lokasi investasi agar harga tanah tidak melambung tinggi dan tidak banyak makelar tanah yang bermain di situ.” Sebelum investasi tersebut masuk, badan usaha milik pemerintah Korea juga sempat berencana menanamkan modalnya di Boyolali. Tetapi rencana tersebut batal.

Sementara itu, mengenai pelayanan perizinan online yang dirintis BPMP2T harapannya bisa meningkatkan kualitas pelayanan perizinan terpadu. Selain pelayanan perizinan online, BPMP2T juga meresmikan layanan perizinan dengan mobil keliling kerjasama dengan BPJS Ketenagakerjaan.

Menurut Kepala BPMP2T, El Rusdijanti, pelayanan perizinan online ini akan lebih sempurna jika bisa terintegrasi dengan pelayanan di satuan kerja perangkat daerah (SKPD) bahkan dengan kantor-kantor kecamatan. Namun, untuk mewujudkan hal tersebut butuh waktu yang tidak singkat.

Advertisement

“Bahkan cita-cita kami, calon investor yang ingin mengurus perizinan tidak perlu datang ke kantor tinggal membuka laptop dari rumah,” kata Anti, sapaannya.

Dirintisnya pelayanan perizinan online ini juga meminimalisir pertemuan antara calon investor dengan pejabat terkait yang dianggap berpotensi menimbulkan pungutan liar, praktik suap, atau tawar menawar di luar kewenangan.

Untuk saat ini pelayanan dengan sistem online masih dalam tahap masa transisi dan penyesuaian. Dengan adanya keterbatasan sumber daya manusia, BPMP2T butuh waktu agar pelayanan dengan sistem online ini benar-benar menjadi optimal.

“Kalau masih ada calon investor yang gaptek [gagap teknologi] boleh minta bantuan petugas. Dimaksimalkan dulu fasilitas yang ada, yang penting transparan, cepat, dan tepat biaya,” imbuh Bupati.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif