Jogja
Sabtu, 25 April 2015 - 05:20 WIB

Remaja Gunungkidul Dilatih Antisipasi Kekerasan

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Solopos/Reuters)

Remaja di Gunungkidul dilatih mengantisipasi kekerasan
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Kasus Kekerasan terhadap perempuan dan anak masih tinggi. Harapannya dengan pelaksanaan kegiatan Youth Camp selama empat hari di Dusun Tanjung 1, Bleberan, Playen Gunungkidul mampu mengurangi terjadinya kasus yang sama.

Berdasarkan catatan dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Rifka Annisa, kasus kekerasan perempuan dan anak  di wilayah DIY selama kurun waktu 2009-2014 ada 1.834 kasus. Jumlah ini kemungkinan akan terus bertambah, sebab kasus tersebut seperti fenomena gunung es di masyarakat.

Advertisement

“Kemungkinan bisa lebih banyak lagi, karena belum sempat dilaporkan saja. Kekerasaan yang terjadi didominasi KDRT berjumlah 1.308 kasus, kemudian disusul perkosaan dengan 206 kasus dan kekerasan selama pacaran 174 kasus,” ungkap Humas dan Media LSM Rifka Annisa, Niken Angrek Wulan saat ditemui di lokasi Youth Camp, Kamis (23/4/2015).

Dia menjelaskan, tujuan dilaksanakan kegiatan youth camp, salah satunya untuk mencegah terjadinya kekerasan yang lebih banyak lagi. Menurut Niken, kegiatan ini berbeda dengan umumnya kegiatan yang ada, sebab para peserta melibatkan kalangan remaja.

“Peran remaja itu sangat penting, selain jumlahnya cukup banyak, mereka juga merupakan generasi penerus bangsa. Oleh karena itu, harus diberikan pondasi sejak dini,” ujarnya.

Advertisement

Niken menjelaskan, selama pelatihan remaja yang berasal dari sekolah-sekolah di Gunungkidul diberikan berbagai pelatihan. Pendidikan yang diberikan juga difokuskan dalam upaya pencegahan kekerasan terhadap anak dan perempuan.

“Kita berharap mereka yang ikut dalam pelatihan, bisa menyebarkan ilmu yang diperoleh kepada teman-teman sejawatnya,” papar dia.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif