Jogja
Sabtu, 25 April 2015 - 04:20 WIB

Jembatan di Kulonprogo Ambrol, Dua Dusun Terisolasi

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Petugas Polsek Samigaluh dan Pemerintah Desa Pagerharjo meninjau kawasan jembatan ambrol di Dusun Sarigono, Desa Pagerharjo, Samigaluh Kulonprogo, Jumat (24/4/2015). (Holy Kartika N.S/JIBI/Harian Jogja)

Jembatan di Kulonprogo ambrol menyebabkan warga dua dusun terisolasi

Harianjogja.com, KULONPROGO– Hujan deras yang mengguyur sebagian besar wilayah pegunungan Menoreh menyebabkan sebuah jembatan penghubung desa ambrol.

Advertisement

Akibat banjir dari Sungai Besole II di Sarigono, Desa Pagerharjo, Jembatan Sarigono rusak dan menutup akses jalan di tiga kabupaten.

Jembatan penghubung jalan kabupaten ambrol sepanjang hampir 25 meter. Padahal, jembatan ini menghubungkan dua dusun di wilayah Desa Pagerharjo, serta memutus akses jalan alternatif menuju Purworejo dan Magelang.

Advertisement

Jembatan penghubung jalan kabupaten ambrol sepanjang hampir 25 meter. Padahal, jembatan ini menghubungkan dua dusun di wilayah Desa Pagerharjo, serta memutus akses jalan alternatif menuju Purworejo dan Magelang.

Menurut Arifin, 21, warga Dusun Sarigono, pada Rabu (22/4/2015) malam hujan deras turun pada malam hari. Hujan deras membuat air di Sungai Beselo II meluap hingga setinggi empat meter dan menerjang penyangga jembatan.

Derasnya aliran sungai membuat  pondasi jembatan tidak kuat menahan dan akhirnya ambrol.

Advertisement

Kapolsek Samigaluh AKP Lucia Sri Hartati mengatakan, akibat ambrolnya jembatan ini akses jalan yang menghubungkan tiga kabupaten terputus. Jembatan ini merupakan akses vital bagi penduduk yang akan menuju Kabupaten Purworejo, Kabupaten Magelang, maupun yang akan ke wilayah Kabupaten Kulonprogo.

“Jembatan ini ambrol pada Rabu malam sekitar pukul 20.00 WIB. Aktifitas warga sudah dua hari terganggu dan harus menyeberangi sungai untuk menuju desa lain. Kami telah memberikan garis polisi dan 100 meter dari lokasi sudah ditutup agar tidak dilalui kendaraan,” jelas Luci.

Sementara itu, Kepala Desa Pagerharjo Widayat mengatakan, akibat putusnya jembatan warga yang akan menuju ke pusat pemerintahan desa maupun kecamatan menjadi terganggu.

Advertisement

Dia mengungkapkan, selama ini jalur alternative ini dimanfaatkan masyarakat untuk mengangkut hasil bumi. Sejumlah kendaraan berat, bahkan cukup sering yang berlalu lalang menggunakan jembatan ini.

“Ada dua dusun dari Pagerharjo yang harus terisolasi. Putusnya jembatan ini juga menghambat aktifitas warga, baik yang dari Jawa Tengah maupun Kulonprogo sendiri. Kami sudah melaporkan kejadian ini ke BPBD Kulonprogo untuk dapat segera diupayakan bantuan,” papar Widayat.

Lebih lanjut Widayat memaparkan, dua dusun yang terisolasi yakni Dusun Sarigono dan Dusun Jogolawang. Pemerintah desa akan mengupayakan pembuatan jalan setapak untuk memudahkan warga melintas.

Advertisement

“Ada ratusan kepala keluarga yang terisolasi akibat putusnya akses jalan utama ini. Maka dari itu, kami akan upayakan pembuatan jalan setapak. Tujuannya agar memudahkan mobilitas warga,” tandas Widayat.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif