Jateng
Sabtu, 25 April 2015 - 08:50 WIB

BENCANA ALAM : Gedung MI di Magelang Terancam Tanah Longsor

Redaksi Solopos.com  /  Sumadiyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Petugas dengan alat berat menyelesaikan pengerukan jalan dan tanah yang longsor di tanjakan Ciregol, Desa Kutamendala, Jawa Tengah, Senin (13/4/2015). Bina Marga merencanakan penanganan jalan longsor dengan memasang tiang pancang di jalan yang longsor dengan biaya sebesar Rp30 miliar. (JIBI/Solopos/Antara/Oky Lukmansyah)

Petugas dengan alat berat menyelesaikan pengerukan jalan dan tanah yang longsor di tanjakan Ciregol, Desa Kutamendala, Jawa Tengah, Senin (13/4/2015). Bina Marga merencanakan penanganan jalan longsor dengan memasang tiang pancang di jalan yang longsor dengan biaya sebesar Rp30 miliar. (JIBI/Solopos/Antara/Oky Lukmansyah)

Bencana alam mash membayangi sejumlah wilayah di Magelang. Gedung Madrasah Ibtidaiah (MI) Al Maarif Desa Sambungrejo terancam tanah longsor

Advertisement

 

Kanalsemarang.com, SEMARANG– Gedung Madrasah Ibtidaiah (MI) Al Maarif di Desa Sambungrejo, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah terancam longsor setelah talud sekolah tersebut setinggi 15 meter dan lebar enam meter ambrol pada Kamis (23/4) sore.

Guru MI Al Maarif Desa Sambungrejo, Kecamatan Grabag, Salim di Magelang, Jumat mengatakan longsor itu diawali dengan hujan deras yang mengguyur wilayah Desa Samburejo sejak Kamis siang. Tiba-tiba saja talud di depan sekolah ambrol dan nyaris merusak bangunan kelas VI.

Advertisement

“Kejadiannya sekitar pukul 16.00 WIB. Untung tidak ada siswa dan guru yang melaksanakan kegiatan belajar mengajar (KBM). Sebelumnya ada siswa yang mengikuti les di sekolah,” katanya seperti dikutip Antara.

Salim menjelaskan suara gemuruh terjadi saat tanah bercampur batu itu longsor hingga menutup akses jalan Desa Sambungrejo selama semalam. Sehari sebelum kejadian longsor tersebut, talud setinggi 10 meter dengan lebar empat meter yang berada di depan kelas II juga ambrol.

Ia menuturkan tanah di daerah tersebut labil dan mudah longsor. Apalagi talud yang dibangun tidak memakai cakar ayam sehingga kurang kuat.

Advertisement

Kepala MI Al Maarif, Setyowati mengatakan untuk sementara KBM siswa kelas VI tetap dilaksanakan secara darurat, yakni dengan menggeser bangku dan meja ke tempat yang jauh dari retakan agar aman dan KBM tetap berjalan.

Ia mengaku khawatir jika siswa takut untuk belajar, apalagi menjelang ujian sekolah. Dia berharap ada bantuan dan penanganan pada talud tersebut.

“Memang sejauh ini sudah ada bantuan logistik. Kami berharap ada bantuan dari instansi terkait untuk perbaikan sehingga lebih aman dan tidak mengkhawatirkan lagi,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif