Soloraya
Sabtu, 25 April 2015 - 13:15 WIB

BANJIR SOLO : Ratusan Rumah di Bantaran Kali Putih dan Minapadi akan Direlokasi

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - F.X. Hadi Rudyatmo, Wali Kota Solo (Dok/JIBI/Solopos)

Banjir Solo diatasi dengan pembangunan embung di Kali Anyar dan penataan bendung karet Tirtonadi. Imbasnya ratusan rumah di bantaran Kali Gajah Putih dan Minapadi akan direlokasi.

Solopos.com, SOLO — Pemerintah Kota (Pemkot) Solo berencana merelokasi ratusan keluarga yang tinggal di sekitar bantaran Kali Gajah Putih dan kawasan Minapadi.

Advertisement

Relokasi akan dilakukan seiring rencana pembangunan embung di Kali Anyar sekaligus penataan kawasan bendung karet Tirtonadi.

Wali Kota Solo F.X.Hadi Rudyatmo mengatakan masih menyusun rencana merelokasi warga yang bakal terkena dampak pembangunan embung tersebut.

Advertisement

Wali Kota Solo F.X.Hadi Rudyatmo mengatakan masih menyusun rencana merelokasi warga yang bakal terkena dampak pembangunan embung tersebut.

Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) merancang rencana merestorasi bendung karet Tirtonadi pada tahun ini.

Dengan besaran anggaran Rp12,5 miliar dari Pemerintah Pusat. Restorasi dilakukan untuk mengantisipasi banjir seperti yang terjadi pada Kamis (23/4/2015) lalu.

Advertisement

Dia mengatakan embung akan dibangun di kawasan Tirtonadi tepatnya, pertemuan Kali Gajah Putih dengan Kali Pepe. Embung dibangun sebagai penampungan air untuk Kota Solo dan bisa jadi wisata air dalam kota.

Dengan demikian, air akan tertampung lebih banyak dan bisa dimanfaatkan untuk diolah menjadi air bersih. Namun untuk merealisasikan dibutuhkan anggaran yang besar.

Dana tersebut akan dibantu Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah dan Pemeritah Pusat. Sementara Pemkot kebagian jatah untuk menyelesaikan pembebasan tanah warga bantaran. Setidaknya ada 200 keluarga di kawasan Minapadi dan 300 di bantaran Kali Gajah Putih.

Advertisement

“Mereka akan kami relokasi. Sekarang sedang kami carikan solusinya, karena kalau tidak segera dilakukan bisa terus kebanjiran,” kata dia.

Namun, Rudy belum bisa memastikan kapan relokasi dilaksanakan. Pemkot lebih dulu akan menyiapkan lahan dan dana untuk pembebasan tanah. Kemungkinan pembebasan baru bisa dilaksanakan pada 2016.

Tahun ini, diawali dengan penataan kawasan bendung karet Tirtonadi dari BBWSBS.

Advertisement

“Rata-rata rumah di bantaran itu bukan hak milik, jadi penghuni tanah Negara. Proses relokasi sama seperti relokasi warga bantaran Sungai Bengawan Solo,” kata Rudy.

Rudy mengatakan penanganan sementara ini paling mendesak adalah mengeruk sedimentasi Kali Anyar. Pemkot menyerahkan pengerukan sedimentasi kepada BBWSBS. Pemkot sudah berkoordinasi terkait persoalan tersebut.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebelumnya saat meninjau posko dapur umum di kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Solo, Kamis, mengatakan siap mengucurkan bantuan untuk pembangunan embung di Kali Anyar.

Pembangunan embung tersebut mendesak direalisasikan untuk mengatasi banjir di Kota Solo bagian utara.

“Kita akan hitung dulu. Saya sudah minta BBWSBS dan PSDA Jawa Tengah menghitung semua kebutuhan,” kata Ganjar.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif