Soloraya
Sabtu, 25 April 2015 - 10:55 WIB

BANJIR SOLO : Pemkot Tetapkan Tanggap Bencana Banjir hingga Minggu (26/4/2015)

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Wali Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo (JIBI/Solopos/Dok)

Banjir Solo membuat pemkot setempat menetapkan status tanggap bencana banjir hingga Minggu besok.

Solopos.com, SOLO — Pemerintah Kota (Pemkot) Solo menetapkan status tanggap bencana banjir hingga Minggu (26/4/2015).

Advertisement

Wali Kota Solo F.X. Hadi Rudyatmo ketika dijumpai wartawan di rumah dinas Loji Gandrung, Jumat (24/4/2015), mengatakan telah mengerahkan mobil pemadam kebakaran untuk membersihkan lumpur sisa material banjir.

Fokus pertama pembersihan pada rumah-rumah penduduk yang diterjang banjir dan membersihkan jalan dari lumpur dan sampah banjir. Selain itu mewaspadai munculnya penyakit pascabencana banjir.

“Kami sudah minta DKK [Dinas Kesehatan Kota] untuk menyalurkan bantuan obat-obatan kepada warga,” kata Rudy, sapaan akrabnya. Rudy juga meminta seluruh lurah untuk menginventarisasi kerusakan infrastruktur akibat bencana banjir.

Advertisement

Sejauh ini, Rudy baru menerima laporan kerusakan infrastruktur parah talut Kali Jenes sepanjang 10 meter yang ambrol, serta rusaknya jembatan biru belakang Universitas Sebelas Maret (UNS). Untuk rumah rusak, Rudy belum menerima laporan.

“Jadi kami belum bisa hitung berapa kerugian karena banjir berapa. Ini masih kita inventarisir mana saja yang rusak,” katanya.

Termasuk inventarisasi kerusakan bangunan dan barang milik Pemkot. Kerusakan paling parah pada komputer sekolah, serta puskesmas Banyuanyar yang ikut terendam banjir. Obat-obatan di dalam puskesmas diminta untuk dimusnahkan. Pemkot akan memusnahkan sampah obat-obatan tersebut. Obat-obatan ini terendam banjir dan tak bisa digunakan lagi.

Advertisement

“Saya sudah minta obat-obatan yang terendam banjir dikumpulkan. Sampahnya akan kita musnahkan nanti,” katanya.

Sementara itu, Kepala DKK Solo, Siti Wahyuningsih mewaspadai penyakit pascabanjir, di antaranya diare, demam berdarah dengue (DBD), leptospirosis, dan gangguan pernapasan (ISPA).

DKK sudah menerjunkan petugas kesehatan untuk memeriksa korban banjir. “Kami langsung memeriksa kesehatan kondisi korban. Kami juga minta warga waspada penyakit pascabanjir,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif