Jogja
Jumat, 24 April 2015 - 09:41 WIB

Belasan Tikus di Nanggulan Tertangkap, Negatif Leptospirosis

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Belasan tikus di wilayah endemis Leptospirosis yakni Nanggulan Kulonprogo ditangkap, hasil tes urin menyebutkan negatif Leptospirosis
Harianjogja.com, KULONPROGO– Hasil pemeriksaan sample urine tikus saat penangkapan massal tikus di wilayah endemis Leptospirosis di Kecamatan Nanggulan menunjukkan hasil negatif.

Meski demikian, petugas kesehatan dari Dinas Kesehatan Kulonprogo dan tim dari Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKL PP) Jogja tetap akan melakukan pemantauan.

Advertisement

Kasi Pengendalian Penyakit Menular (P2M) Dinas Kesehatan Kulonprogo Slamet Riyanto mengungkapkan, pada dua pekan lalu telah dipasang 100 perangkap tikus di Desa Wijimulyo dan Desa Jatisarono. Masing-masing desa diberi 100 perangkap dan dipasang di 25 rumah.

“Tidak banyak tikus yang tertangkap. Terakhir ada sekitar 16 ekor, lalu langsung diserahkan BBTKLPP untuk dites urine. Namun, ternyata dari tikus-tikus yang diambil hasilnya negatif semua. Lain waktu kami akan lakukan pemeriksaan lagi, sasarannya di lingkungan berair. Karena kasus sebelumnya ditemukan [tikus terinveksi] di lingkungan berair, ” ujar Slamet saat ditemui, Kamis (23/4/2015).

Slamet mengatakan, sebagian besar wilayah Kecamatan Nanggulan merupakan wilayah endemis leptospirosis. Kasus yang belum lama ditemukan yakni ada sembilan kasus leptospirosis, terdiri dari lima kasus di bulan Januari, dua kasus di bulan Februari dan dua kasus di bulan Maret dan April.

Advertisement

Selain Nanggulan, wilayah endemis leptospirosis juga berada di Kokap dan Sentolo

“Setiap tahunnya, di wilayah tersebut selalu ditemukan kasus leptospirosis. Tahun lalu secara akumulatif, se Kulonprogo ada 47 kasus leptospiros, tujuh di antaranya meninggal dunia,” jelas Slamet.

Kasus leptospirosis masih menjadi momok bagi sebagian besar wilayah di Kulonprogo. Ledakan kasus inveksi penyakit tersebut terjadi pada tahun 2011. Ledakan penyakit yang diakibatkan oleh air seni tikus pada tahun itu mencapai 329 kasus, di mana 19 kasus diantaranya meninggal dunia. Namun, perlahan kasus leptospirosis yang terjadi berangsur turun.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif