Banjir Solo tiba-tiba di luar kendali.
Hujan deras yang mengguyur Kota Solo dan sekitarnya Rabu (22/4/2015) petang hingga malam membuat sebagian wilayah Kota Bengawan tergenang. Sebagian warga Kelurahan Nusukan dan Kelurahan Banyuanyar, Kecamatan Banjarsari dikabarkan harus meninggalkan rumah mereka untuk sementara waktu karena genangan air mengusik istirahat malam mereka.
Aliran air di sungai-sungai Kota Solo deras mengalir dari arah utara, menandakan air yang meluber berasal dari kawasan Kabupaten Boyolali yang juga diguyur hujan deras. Terbukti, kala hujan kembali mengguyur Kota Solo , Kamis (23/4/2015) siang hingga sore, tak ada wilayah yang sempat tergenangi air bah. Air dari arah utara memang tak datang bersamaan dengan hujan yang tercurah dari langit.
Air yang masih sedikit menggenangi Kota Solo justru terus surut, meninggalkan jejak kerusakan. Talud Kali Anyar yang ambrol mengakibatkan satu rumah milik warga roboh, meskipun tidak ada laporan korban jiwa pada peristiwa tersebut. Jembatan Biru di Kampung Mipitan, Solo penuh sampah dan pagarnya pun patah diterjang banjir. Pedagang Pasar Jongke terpaksa menggelar dagangan mereka di tepian Jl. dr. Rajiman, Laweyan, Solo, depan pasar karena kios dan los mereka dipenuhi lumpur setelah terendam banjir.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sigap bersikap. Ia segera meluncur ke Solo dari Semarang demi meninjau langsung keadaan. Wali Kota Solo F. X. Hadi Rudyatmo mendampinginya meninjau sejumlah lokasi, termasuk Puskesmas Banyuanyar.