Jogja
Jumat, 24 April 2015 - 12:40 WIB

BANJIR JOGJA : Infrastruktur Amburadul, Jembatan Pules Segera Difungsikan

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto Aliran banjir di sungai Code, Cokrodirjan, Yogyakarta, Rabu (22/04/2015) malam. Banjir menggenangi hampir di seluruh kampung di bantaran sungai Code di Yogyakarta.

Banjir Jogja dan Solo mengakibatkan jembatan, jalan dan talut rusak.

Harianjogja.com, JOGJA—Banjir pada Rabu (24/4/2015) merusak sejumlah infrastruktur di DIY.

Advertisement

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwonurgroho mengatakan hujan deras yang berlangsung lebih dari empat jam pada Rabu malam di sekitar Gunung Merapi sisi timur dan selatan mengakibatkan sungai-sungai meluap. Kali Pepe, anak Sungai Bengawan Solo, meluap sehingga menimbulkan banjir di daerah Boyolali, Sukoharjo, dan Kota Solo.

Adapun di sisi selatan, tiga sungai meluap sekaligus, yaitu Kali Code, Kali Gajah Wong, dan Kali Winongo sehingga mengakibatkan banjir di wilayah Kota Jogja dan Bantul.

Advertisement

Adapun di sisi selatan, tiga sungai meluap sekaligus, yaitu Kali Code, Kali Gajah Wong, dan Kali Winongo sehingga mengakibatkan banjir di wilayah Kota Jogja dan Bantul.

Prasarana yang rusak parah akibat banjir di DIY adalah jembatan di Dusun Pules Lor, Desa Donokerto, Kecamatan Turi, Sleman. Jembatan tersebut putus dan akan kembali tersambung dua pekan ke depan.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Sumber Daya Mineral (DPUP-ESDM), Rani Sjamjinarsi mengatakan jembatan Pules merupakan penghubung jalur alternatif Magelang-Solo melalui Tempel dan Prambanan sehingga perlu segera difungsikan.

Advertisement

Rani mengatakan, jembatan itu akan tersambung dengan jembatan darurat (bailey). Sebab untuk membangun kembali jembatan tersebut secara permanen butuh dana cukup besar. Menurut dia, selain jembatan terputus, talut sekitar jembatan juga terkikis banjir hingga tiga meter.

“Lebar kali tadinya tiga meter jadi enam meter,” kata Rani.

Staf Manajemen Rekayasa Lalin, Bidang Lalin, Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Sleman, Puji Hartono mengatakan pihaknya telah memasang pembatas berjarak tiga meter dari lubang ambrolnya jembatan baik dari sisi barat dan timur. Selain itu berjarak sekitar satu kilometer dari kedua arah menuju jembatan, dipasang rambu-rambu larangan kendaraan melintas.

Advertisement

Wakil Direktur Lalu Lintas Polda DIY AKBP Ihsan menambahkan titik pengalihan arus berada di perempatan Pulowatu, Purwobinangun, Pakem karena kawasan itu merupakan titik utama jalur alternatif menuju Solo.

Banjir juga mengakibatkan sejumlah talut dan bendungan ambrol. Infrastruktur yang rusak membutuhkan perbaikan karena kondisinya terancam ketika hujan lebat turun. Rani Sjamjinarsi mengatakan bendungan Dadapan di Sendang Tirto, Berbah, Sleman yang rusak mengancam 51 hektare sawah warga.

“Untuk sementara saluran airnya kami matikan dulu,” ujar Rani.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif