Jogja
Jumat, 24 April 2015 - 13:20 WIB

ANGIN KENCANG KULONPROGO : Lisus Sapu Bengkel Las

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga dan aparat TNI AD gotong royong membersihkan puing-puing bangunan bengkel las yang hancur disapu angin lisus di Dusun Kenteng, Desa Kembang, Kecamatan Nanggulan, Kamis (23/4/2015). (JIBI/Harian Jogja/Holy Kartika N.S)

Angin kencang Kulonprogo menyapu sebuah bengkel las dan merusak belasan rumah.

Harianjogja.com, KULONPROGO—Hujan disertai angin kencang merobohkan sebuah bengkel las dan merusak belasan rumah di Desa Kembang, Kecamatan Nanggulan. Kejadian tersebut merupakan yang terparah untuk tahun ini.

Advertisement

Bengkel las mobil yang berada di sebuah kompleks Pasar Kembang Baru roboh. Sejumlah perabotan bengkel juga tampak rusak akibat tertimpa reruntuhan bangunan serta basah terkena hujan. Atap-atap seng berserakan sampai ke badan jalan. Beruntungt, tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu, Rabu (22/4) malam.

Saksi mata, Wahyudi, 30, sekitar pukul 19.00 WIB hujan turun deras disertai angin dan petir. Saat hujan mereda, tiba-tiba dari arah barat datang angin lisus dan langsung menghantam bangunan bengkel.

“Malam itu saya mau naik [ke atap] memperbaiki genteng rumah yang terkena angin. Lalu saya melihat anginnya dari arah barat memutar dan langsung menghantam bengkel. Semua atap sengnya dan bambu terbang berhaburan, kemudian saya ajak keluarga lari mengamankan diri ke los pasar,” ujar Wahyudi kepada wartawan, Kamis (23/4/2015).

Advertisement

Pemilik bengkel las mobil, Bambang Sukoco, mengatakan bangunan bengkel hancur. Sebagian besar peralatan las dan bengkel rusak. Kerugian akibat bencana itu ditaksir mencapai Rp100 juta lebih.
Ketua Tagana Kulonprogo Rahmad Haryadi mengungkapkan kejadian bencana angin kencang terjadi di lima titik di Kembang. Hujan deras disertai angin kencang merusak rumah dan merobohkan beberapa pohon.

“Ada tiga dusun yang diterjang angin kencang. Kebanyakan bangunan rumah rusak, ada juga tanaman padi yang roboh. Terparah di sini [Pasar Kembang],” ucapnya.

Rahmad menjelaskan sepanjang tahun ini kejadian angin kencang tersebut merupakan yang terparah. Hujan deras sebelumnya membuat beberapa wilayah longsor dan menimbun rumah serta jalan.

Advertisement

“Untuk angin kencang, baru kali ini terjadi di Nanggulan. Sebelumnya kebanyakan adalah tanah longsor. Sebagian besar melanda wilayah pegunungan,” ungkapnya.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kulonprogo Untung Waluyo mengungkapkan bencana yang terjadi selama Januari sampai Maret ada 116 titik kejadian. Terdiri dari 67 titik longsor, 55 titik bencana angin puting beliung dan empat kejadian kebakaran. Pada Maret lalu angin puting beliung menyapu dan merusak pemukiman warga di Desa Srikayangan, Kecamatan Sentolo. Di bulan ini, ada titik longsor dan banjir akibat meluapnya Sungai Kadigunung di Desa Hargomulyo, Kecamatan Kokap.

Upaya bantuan yang dilakukan akan disesuaikan dengan kondisi kerusakan. Kerusakan ringan akan dibantu dengan bantuan material sedangkan untuk kondisi kerusakan yang cukup parah, maka akan diupayakan bantuan dari BPBD DIY.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif