News
Kamis, 23 April 2015 - 07:20 WIB

Pelapor Kebocoran Soal UN Mengaku Sempat Diejek dan Diancam

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Divisi Pencegahan Tindak Korupsi KPK RI, Pauline Arifin, menyematkan pin kejujuran kepada siswa SMA 3 Jogja, Rabu (22/4/2015). (Endro Guntoro/JIBI/Harian Jogja)

Muhammad Tsaqif Wismadi, 17, pelapor kebocoran soal Ujian Nasional (UN) beberapa waktu lalu mendapat penghargaan dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Namun dibalik kejujuran pelajar SMA 3 Jogja itu masih ada sebagian orang yang mencemoohnya.

Harianjogja.com, JOGJA- Tsaqif mengaku sehari setelah melaporkan bocoran soal UN ke Universitas Gadjah Mada (UGM) banyak ancaman yang diterimanya. “Ada sekitar 100 sms , watshapp ke saya isinya ancaman dan ejekan,” ucapnya setelah menerima penghargaan dari KPK di SMA 3 Jogja, Rabu (22/4/2015).

Advertisement

(Baca : UN 2015 : Laporkan Kebocoran UN, Siswa SMA 3 Jogja Dapat Pin Kehormatan KPK)

Bahkan ada pula yang mengancam yang berisi akan melempar molotov ke rumah Tsaqif. Ancaman tersebut juga sempat membuat khawatir ibunya. Namun, Tsaqif berkeyakinan apa yang dilakukannya adalah benar dan memang harus dilakukan.

Tsaqif hanya ingin keadilan bagi semua teman-temannya dalam UN. Ia sempat emosi dan kecewa ketika mendapatkan bocoran soal dari internet pada Minggu (12/4/2015) malam lalu. Bagaimana tidak, ia dan teman-temannya sudah mempersiapkan UN dengan matang. Sudah meluangkan waktu dan tenaga.

Advertisement

Ia dan teman-temannya pun sepakat untuk tidak menggunakan paket bocoran soal tersebut, dan memilih untuk melaporkan. Pertama bocoran soal itu ia laporkan ke guru Bimbingan dan Konseling (BK) di sekolah.

Selanjutnya anak pasangan dari Arif Kusmadi dan Sri Dayanti ini mengajak temannya untuk melaporkan ke UGM. Harapannya supaya UGM tidak menjadikan hasil UN satu-satunya tolak ukur masuk kampus tersebut. “Kalau saya diam saja tak akan jadi apa-apa,” ujar Tsaqif.

Pelajar yang bercita-cita mengambil jurusan Teknik Perencanaan Wilayah Kota setelah lulus nanti ini tak menyangka apa yang dilakukannya bisa heboh bahkan ia mendapat penghargan. Ia menyatakan tindakannya tersebut juga atas inspirasi ayah dan ibunya serta gurunya di sekolah.

Advertisement

Advertisement
Kata Kunci : Kebocoran Soal Un UN 2015
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif