SOLOPOS.COM - Lewis Hamilton, dikabarkan menunda teken perpanjangan kontrak. Ist/dok
Formula One 2015 yang sudah berjalan tiga seri tak juga ada kepastian perpanjangan kontrak Lewis Hamilton. Ada apa?
Solopos.com, BRACKLEY— Pembalap Mercedes, Lewis Hamilton, dikabarkan menunda teken perpanjangan kontrak karena ingin menjadi pembalap nomor satu di tim juara bertahan Formula One (F1) ini.
Seharusnya penandatanganan kerja sama anyar itu sudah rampung sebelum seri keempat F1 GP Bahrain, Minggu (19/4/2015). Akan tetapi, hingga kini kesepakatan baru itu belum juga terwujud.
Bos Mercedes, Toto Wolff, membantah keras soal penundaan itu lantaran Hamilton ingin dinomorsatukan. Menurutnya, kontrak anyar itu tak juga rampung karena ada beberapa hal yang mesti dibahas lebih detail.
Hal serupa juga sempat diutarakan Hamilton. Pembalap asal Inggris ini juga menolak anggapan ada persoalan serius yang membuatnya tak segera menandatangani berkas penting tersebut. Juara dunia 2014 itu beralasan tak mau terburu-buru dan dipusingkan masalah kontrak.
Soal pembalap nomor satu ini kabarnya juga menjadi alasan perselisihan dengan Nico Rosberg. Rosberg sudah menekan perpanjangan kontrak lebih dulu di pertengahan musim 2014 lalu. Dalam kesepakatan tersebut Rosberg menginginkan tidak ada perlakukan khusus kepada salah satu dari kedua pembalap. Keduanya akan mendapat porsi yang sama dari tim.
“Itu hanya rumor dan tidak benar. Ini terjadi untuk membahas hal lebih detail. Kami tengah membahas poin yang krusial. Lewis juga sangat terbuka. Penundaan ini lebih mempertimbangkan beberapa hal yang belum dimasukkan dalam kerja sama lalu,” papar Wolff, dilansir Sky Sports, Rabu (22/4/2014).
Nilai kontrak yang akan diteken juara dunia dua kali tersebut diperkirakan mencapai 27 juta poundsterling atau senilai Rp521 miliar per musim. Ia akan berseragam tim asal Jerman itu hingga musim 2018 mendatang.
Hamilton bergabung dengan Mercedes di musim 2013 setelah mengabdi selama enam musim bersama McLaren. Apabila ia resmi teken kontrak baru, ia akan mendapatkan minimal US$31 juta atau senilai Rp404 miliar plus bonus. Nominal ini bisa kian melambung tergantung seberapa banyak balapan yang mampu ia menangi.
Apabila angka 27 juta poundsterling itu benar, rekan Rosberg ini akan mengantongi 1,5 juta poundsterling atau Rp28 miliar per balapan. Mempertimbangkan racing yang berlangsung sekitar 90 menit, bayaran Hamilton per jam adalah 1 juta poundsterling atau Rp19 miliar.
Namun demikian, kabarnya bayaran sebesar 27 juta poundsterling itu jauh dari upah asli sang pembalap yang bernilai lebih fantastis. Seperti halnya, bintang baru Ferrari, Sebastian Vettel, yang diisukan berpenghasilan nyata mencapai 50 juta poundsterling atau Rp965 miliar per musim.
“Sejujurnya kesepakatan itu sudah 99,6%. Tidak ada hal yang tertinggal, hanya tinggal urusan administrasi,” ujar Hamilton beberapa waktu lalu. (Farida Trisnaningtyas/JIBI/Solopos)