Soloraya
Rabu, 22 April 2015 - 03:10 WIB

LALU LINTAS SRAGEN : Polisi Ingatkan 5 Jalur Rawan Kecelakaan

Redaksi Solopos.com  /  Septina Arifiani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Anggota Solidaritas Korban Kecelakaan Lalu Lintas (SKLL) Sragen foto bersama setelah peresmian komunitas tersebut oleh Kapolres Sragen, AKBP Dwi Tunggal Jaladri, Senin (20/4/2015). (Abdul Jalil/JIBI/Solopos)

Lalu lintas Sragen terdapat lima jalur rawan kecelakaan. Polres Sragen mengimbau masyarakat lebih berhati-hati.

Solopos.com, SRAGEN — Polres Sragen merilis lima jalur di wilayah Sragen yang masuk dalam kategori black spot atau rawan kecelakaan. Dari jumlah itu, dua lokasi berada di sisi barat Kota Sragen yaitu di jalan raya Sragen-Solo atau di Kampung Kauman, Kecamatan Masaran dan di perempatan Nguwer, Dukuh Purwosuman, Kecamatan Sidoharjo.

Advertisement

Sedangkan di sisi timur di jalan raya Sragen-Ngawi, daerah rawan kecelakaan di Desa Bener, Kecamatan Ngrampal; pertigaan Mahbang, Kecamatan Sambungmacan; dan wilayah Bayanan, Kecamatan Sambungmacan.

Kasat Lantas Polres Sragen, AKP Davis Busin Siswara, mewakili Kapolres Sragen, AKBP Dwi Tunggal Jaladri, mengatakan selama Januari 2015-Maret 2015 telah terjadi 189 kecelakaan di Sragen. Dari jumlah itu, 18 orang meninggal dunia, dua  orang luka berat, dan 179 orang luka ringan. Kecelakaan sering terjadi di lima ruas jalan tersebut.

Menurut Davis, faktor manusia merupakan penyebab utama kecelakaan. Untuk itu pada Senin (20/4/2015), Polres Sragen meresmikan komunitas para korban kecelakaan yang tergabung dalam Solidaritas Korban Kecelakaan Lalu Lintas (SKLL) Sragen.

Advertisement

“Kecelakaan tersebut mayoritas terjadi karena faktor kelalaian manusia, yaitu mencapai 80%. Sedangkan lainnya karena faktor infrastruktur jalan yang rusak,” katanya seusai launching SKLL, Senin (20/4/2015).

Sementara itu SKLL beranggotakan 27 orang yang sebagian besar anggota merupakan korban kecelakaan lalu lintas. Menurut dia, SKLL dibentuk agar masyarakat yang telah menjadi korban kecelakaan bisa memberikan peringatan dan sosialisasi ketertiban di jalan raya kepada masyarakat lain.

“Kalau yang memberikan saran itu dari warga yang pernah mengalami kecelakaan tentunya akan lebih mengena ke masyarakat,” kata dia. 

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif