News
Rabu, 22 April 2015 - 08:30 WIB

KRISIS YAMAN : KBRI di Yaman Dibom, Pemerintah Didesak Kirimkan Nota Protes ke Arab Saudi

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Asap membumbung akibat serangkaian udara koalisi di Sanaa, Senin (20/4/2015). (JIBI/Solopos/Reuters/Mohamed al-Sayagh)

Krisis Yaman masih berlangsung. Pemerintah didesak mengirim nota protes ke Arab Saudi atas kerusakan di KBRI Yaman.

Solopos.com, JAKARTA – Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Irman S. Gusman meminta pemerintah untuk mengirimkan nota protes kepada Arab Saudi atas serangan yang mengakibatkan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Yaman rusak parah.

Advertisement

“Kita jangan hanya mengutuk serangan itu. Pemerintah harus segera mengirim nota protes. Kita minta Arab Saudi bertanggungjawab atas serangan itu,” kata Irman di Kompleks Gedung Parlemen, Selasa (21/4/2015).

Pemerintah tidak perlu takut dengan Arab Saudi meski banyak WNI dan TKI terancam hukuman mati disana. “Ini masalah lain. Seharusnya Arab Saudi menghormati Indonesia sebagai negara sahabat,” kata dia.

Menurut Irman, teritorial kedutaan serta konsulat jenderal sudah dilindungi melalui Konvensi Wina.

Advertisement

“Jadi seharusnya, wilayah seperti kedutaan dan konsulat itu steril dari serangan apa pun. Tapi ini, malah diserang hingga mengakibatkan korban luka,” kata dia.

Hal senada diungkap Ketua DPR Setya Novanto. Pemerintah melalui Kementerian Luar Negeri harus mampu menyelesaikan dengan baik insiden itu dengan Arab Saudi. “Kami menyayangkan adanya kejadian itu,” kata dia.

Selain itu, paparnya, pemerintah harus secepatnya mengevakuasi seluruh WNI dan TKI untuk mencegah insiden yang lebih buruk. “Pengobatan dan evakuasi WNI dan TKI harus menjadi prioritas,” kata dia.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif