Jogja
Rabu, 22 April 2015 - 13:20 WIB

HARGA ELPIJI : Kulonprogo Masih Pakai Harga Lama

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Harga elpiji 3 Kg di Kulonprogo masih menggunakan harga lama.

Harianjogja.com, JOGJA-Di Kulonprogo, pangkalan dan pengecer belum mengetahui kenaikan harga eceran tertinggi (HET) sehingga masih menjual elpiji tiga kilogram dengan harga lama. (Baca Juga : HARGA ELPIJI : Sultan Setujui Kenaikan Harga Gas Melon)

Advertisement

“Belum ada info dari pangkalan. Sekarang saya jualnya Rp19.000 per tabung,” kata Eko Rusmiati, pengecer elpiji di DesaTayuban, Kecamatan Panjatan, Kulonprogo, Selasa (21/4/2015)

Menurut Eko, harga gas melon cukup stabil selama sebulan ini. Dia membeli dari pangkalan seharga Rp16.000, lebih tinggi daripada yang ditetapkan pemerintah.

Advertisement

Menurut Eko, harga gas melon cukup stabil selama sebulan ini. Dia membeli dari pangkalan seharga Rp16.000, lebih tinggi daripada yang ditetapkan pemerintah.

“Dapatnya masih gampang. Setiap Senin, Rabu, dan Jumat dikasih jatah 10 tabung. Cuma memang tidak bisa minta tambah,” ujarnya.

Ungkapan serupa juga disampaikan Jemino, pemilik pangkalan gas melon di Desa Tayuban, Panjatan, Kulonprogo.

Advertisement

Jemino mengaku tidak berani menjual lebih mahal dari Rp15.000 karena takut terkena sanksi.

“Dulu pernah jual Rp16.000 lalu dapat surat peringatan. Daripada dihukum, jadi saya menurut saja,” ujarnya.

Kuota gas melon yang diterima pangkalan milik Jemino dijatah 80 tabung per pekan. Jumlah tersebut sebenarnya masih kurang tapi dia tidak bisa meminta tambahan kuota. Dia pun mengaku hanya menjual gas melon langsung ke konsumen, tidak ke pengecer.

Advertisement

“Itu saja belum bisa merata. Yang pakai elpiji 12 kilogram mau pindah juga tidak bisa karena tidak ada barangnya,” kata Jemino.

Situasi di Bantul juga serupa Kulonprogo. Beberapa pangkalan sudah menjual elpiji tiga kilogram melebihi HET yang ditetapkan Pemerintah DIY. Zahrowi, pemilik pangkalan gas melon di Sidomulyo, Plebengan, Kecamatan Bambanglipuro, Bantul, mengaku belum mendapatkan konfirmasi perubahan harga dari agen.

“Kalau saya sih menjualnya masih tetap dengan harga lama, yakni Rp16.000 per tabung,” ungkapnya.

Advertisement

Permintaan gas melon di kawasan sekitarnya cukup tinggi. Jatah 75 tabung per pekan dari agen, masih kurang melayani kebutuhan masyarakat sekitarnya. Dia membeli elpiji tiga kilogram itu dari agen dengan harga Rp13.000 per tabung. Artinya, ia membeli dengan harga yang lebih mahal dari harga yang ditetapkan pemerintah, yakni Rp12.750 per tabung.

Ahmad Bachrowi, salah satu pekerja di pangkalan gas melon di Wonocatur, Kecamatan Banguntapan menjual gas melon kepada pengecer dengan harga yang lebih mahal dari Zahrowi, yakni Rp 17.000 per tabung.

“Saya hanya tunggu informasi dari agen saja. Tapi kalo stok sampai sejauh ini tidak ada masalah,” ujar dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif