Soloraya
Rabu, 22 April 2015 - 07:00 WIB

BUNUH DIRI KLATEN : Berkali-Kali Kesurupan, Warga Jatinom Gantung Diri

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi gantung diri (JIBI/Solopos/Dok)

Bunuh diri Klaten dilakukan seorang pemuda warga Jatinom. Sang pemuda dikenal tetangganya sering kesurupan.

Solopos.com, KLATEN — Seorang pemuda yang diketahui bernama Sutardi, 33, ditemukan tewas gantung diri di rumahnya di Dukuh Porodesan RT 20/RW 09, Desa Randulanang, Kecamatan Jatinom, Selasa (21/4/2015).

Advertisement

Menurut keterangan warga, pemuda yang sehari-hari dikenal pendiam tersebut telah berulangkali kali mengalami kesurupan.

Paman korban, Tumiran, 45, mengatakan jasad Sutardi diketahui pertama kali oleh ayahnya, Sawiji, pukul 07.30 WIB. Sawiji yang baru pulang dari rumah isterinya menemukan jasad sang anak sudah tergantung di ruang tamu.

Advertisement

Paman korban, Tumiran, 45, mengatakan jasad Sutardi diketahui pertama kali oleh ayahnya, Sawiji, pukul 07.30 WIB. Sawiji yang baru pulang dari rumah isterinya menemukan jasad sang anak sudah tergantung di ruang tamu.

“Karena terkejut Sawiji lantas berteriak minta tolong kepada warga. Warga bersama-sama menurunkan jasad Sutardi,” kata Tumiran saat ditemui Solopos.com di rumahnya.

Tumiran menambahkan terakhir kali bertemu Sutardi pada Senin petang pukul 18.00. Dia tak melihat tanda-tanda keponakannya itu akan nekat mengakhiri hidupnya dengan cara tragis.

Advertisement

Keluarga besar, kata Tumiran, mengenal sosok korban sebagai pemuda pendiam. Anak kedua dari tiga bersaudara tersebut memang jarang berkomunikasi dengan anggota keluarga yang lain.

“Bila ada masalah Sutardi cenderung menutupinya. Memang sehari-hari dia sepertinya minder,” tuturnya.

Tumiran menuturkan korban tinggal berdua bersama ayahnya. Sejak ditinggal meninggal ibunya korban sempat bekerja di Jakarta selama 1,5 bulan. “Mungkin karena tak kerasan dia pulang dan tidak mau bekerja lagi di Jakarta,” imbuhnya.

Advertisement

Selepas pulang dari Jakarta korban berkeinginan membangun rumah. Dia sempat menuturkan sedang mempersiapkan uang untuk membeli material.

Keinginan itu pun belum pernah terwujud hingga korban meninggal. “Harusnya pulang dari Jakarta kan punya uang. Tapi, entah kenapa dia tak kunjung membangun rumah,” ucapnya.

Sementara itu, Warga Dukuh Porodesan RT 22/RW 09, Kusmadi, mengatakan korban berulang kali pernah mengalami kesurupan.

Advertisement

Kesurupan tersebut diduga karena korban harus menanggung beban hidup yang sulit. “Mungkin sudah lebih dari sepuluh kali kesurupan. Setelah kesurupan dia pernah sakit dan dirawat di rumah sakit,” tuturnya.

Menurut Kusmadi, selama ini Sutardi hidup sendiri. Untuk makan sehari-hari korban menumpang dengan pamannya. “Mungkin beban hidupnya berat. Hanya dia selalu diam dan tidak pernah mengatakan keinginannya,” tutup dia.

Advertisement
Kata Kunci : Bunuh Diri Klaten
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif