Soloraya
Selasa, 21 April 2015 - 01:45 WIB

WISATA KARANGANYAR : Pemugaran Candi Sukuh Terkendala Cuaca

Redaksi Solopos.com  /  Septina Arifiani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Candi Sukuh, salah satu objek wisata unggulan di Karanganyar. Sayangnya objek wisata sejarah bernilai tinggi ini masih mengalami permasalahan klasik yaitu masih tidak memadainya kualitas fasilitas pendukung seperti toilet dan jalan akses. (JIBI/SOLOPOS/Sunaryo Haryo Bayu)

Wisata Karanganyar Candi Sukuh tengah memasuki tahap awal pemugaran. Memasuki musim penghujan, pemugaran pun sempat tertunda.

Solopos.com, KARANGANYAR — Tahap awal proses pemugaran Candi Induk Sukuh terkendala cuaca. Bahkan, proses menggambar Candi Induk Sukuh menggunakan 3D laser scanner sempat molor karena hujan.

Advertisement

Rencana menggambar Candi Induk Sukuh dilakukan pukul 10.00 WIB. Namun, hujan turun sejak pukul 10.00 WIB hingga 13.00 WIB. Oleh karena itu, delapan orang Tim Pemugaran Candi Induk Sukuh mulai menggambar pukul 13.30 WIB. Mereka memastikan cuaca cerah karena alat tidak boleh kehujanan.

Kendala lain muncul karena rekanan belum mengirim alat dan bahan membuat perancah dari bambu. “Menggambar candi menggunakan 3D laser scanner butuh waktu sekitar empat jam. Tetapi, cuaca di sini [Candi Sukuh] berpengaruh. Kami belum pasang perancah karena belum ada bahan,” kata Pelaksana Lapangan Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jateng, Suyadi, saat ditemui wartawan di sela-sela menggambar Candi Sukuh, Senin (20/4/2015).

Selain menggambar Candi Induk Sukuh menggunakan 3D laser scanner, mereka juga akan mendokumentasikan Candi Induk Sukuh secara mendetail, memberikan nomor pada setiap batu, dan mengecek kondisi Candi Sukuh kali terakhir. Juru Pugar dari Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Tengah (Jateng), Sangadi, menuturkan Tim Pemugaran Candi Induk Sukuh mendata sembari menunggu bahan membuat perancah.

Advertisement

“Kami akan mendokumentasikan candi secara detail dan melakukan registrasi batu menggunakan nomor unesco. Kami memahat nomor pada setiap batu di setiap lapis. Setiap bagian memiliki penomoran berbeda,” ujar Sangadi.

Di sisi lain, Suyadi menjelaskan proses pemugaran dan penelitian Candi Induk Sukuh selama 160 hari. Setelah itu, batu akan dikembalikan seperti semula. Suyadi tidak menampik kondisi Candi Induk Sukuh semakin parah.

“Ini kelihatan kondisinya menggembung dan bagian atas candi agak turun. Kami memprediksi ada tekanan dari atas sehingga bagian bawah enggak kuat menahan beban. Kami juga akan melakukan penelitian tentang struktur tanah dan lain-lain,” tutur Suyadi.

Advertisement

Sementara itu, Koordinator Pemugaran Candi Induk Sukuh, Sudarno, menyampaikan Candi Induk Sukuh istimewa karena belum pernah dipugar. Oleh karena itu, proses pemugaran harus hati-hati.

“Kami menyisakan batu pada tangga bagian depan candi. Itu mengantisipasi kemungkinan terburuk saat mengembalikan batu candi seperti semula. Ini kesempatan kami belajar. Kami belum pernah menangani Sukuh,” ujar dia.

 

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif