Jogja
Selasa, 21 April 2015 - 01:20 WIB

PERIKANAN KULONPROGO : Fasilitas Pelabuhan Terbatas, Kapal Hibah Sulit Pulang

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pemecah ombak di kawasan pelabuhan Tanjung Adikarto yang banyak dikunjungi wisatawan Pantai Glagah (JIBI/Harianjogja.com/Holy Kartika N.S)

Perikanan Kulonprogo terganjal fasilitas pelabuhan yang terbatas.

Harianjogja.com, KULONPROGO – Kapal-kapal penangkap ikan hibah dari pemerintah pusat sulit pulang ke Kulonprogo karena fasilitas pelabuhan. Selain itu kapal-kapal tersebut belum memberikan kontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Kulonprogo.

Advertisement

Kebanyakan kapal hibah itu juga tidak bisa masuk ke Kulonprogo karena fasilitas pelabuhan yang tidak bisa menampung. Sehingga pelabuhan Tanjung Adikarto diharap segera rampung , agar kapal-kapal tersebut dapat memberikan manfaat bagi daerah dan masyarakat.

Kepala Bidang (Kabid) Kelautan dan Perikanan Tangkap Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan (Diskepenak) Kulonprogo Prabowo Sugondo mengatakan, ada empat kapal yang dihibahkan dari pemerintah pusat dan pemerintah DIY.

“Semua kapal milik nelayan itu berada di luar Kulonprogo. Di antaranya ada kapal di atas 40 grosston. Tetapi karena kapal hibah, jadi belum berkontribusi apapun terhadap pemda,” ujar Prabowo Jumat (17/4/2015) lalu.

Advertisement

Prabowo menjelaskan, tahun 2007 lalu, pemerintah pusat memberikan bantuan kapal akselerasi dengan berat 40 GT. Kapal tersebut dihibahkan kepada KUB Nelayan Ngudi Rejeki, Karangwuni dan saat ini berada di Pacitan, Jawa Timur. Selain itu, ada pula kapal Inkamina 166, kapal Inkamina 530 dan Inkamina 647. Masing-masing kapal diserahkan kepada KUB Nelayan Bogowonto, KUB Nelayan Bugel Peni dan KUB Nelayan Arung Samudra Sindutan.

“Kapal-kapal itu dikerjasamakan dengan nelayan di Cilacap dan Sadeng, Gunungkidul,” jelas Prabowo.

Lebih lanjut Prabowo mengatakan, paling tidak kapal-kapal berbobot 30 GT akan digunakan melaut selama lima hari. Hasil tangkapan yang diperoleh bisa mendapatkan ikan hingga lebih dari 8,4 ton. Namun, keterbatasan sarana untuk menjaga ikan tetap segar menjadi kendala besar yang dihadapi nelayan. Akibatnya, ikan-ikan yang diperoleh rusak dan tidak laku dijual.

Advertisement

Prabowo mengungkapkan, tidak lama lagi pelabuhan segera dioperasikan. Nelayan-nelayan Kulonprogo harus siap memasuki kehidupan dagang layar.

“Butuh kesiapan mental dari para nelayan. Kalau selama ini mereka hanya melaut pagi lalu pulang siang, nantinya mereka harus siap melaut setidaknya selama lima hari

Pelabuhan Tanjung Adikarto menjadi harapan banyak orang. Potensi ini pun bahkan telah menarik bayak investor. Ketua Komisi II DPRD Kulonprogo Muhatron Asrori berharap, pelabuhan ini dapat segera dibuka agar kapan-kapal itu dapat segera kembali pada Kulonprogo. Harapannya, kapal-kapal itu dapat memberikan kontribusi kepada nelayan.

“Selama ini kapal-kapal itu ada di luar, sehingga sulit untuk dipantau. Maka dari itu, keberadaan kapal-kapal itu harus dapat dipastikan,” jelas Muhtarom.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif