Jogja
Selasa, 21 April 2015 - 11:23 WIB

HARGA ELPIJI : Sultan Setujui Kenaikan Harga Gas Melon

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pengecer gas menimbang kembali gas elpiji ukuran tiga kilogram yang baru saja dipasok salah satu penyetor, Minggu (11/1/2015). (JIBI/Harian Jogja/Holy Kartika N.S.)

Harga elpiji 3 Kg di tingkat eceran tertinggi lokal mencapai Rp15.500 per tabung.

Harianjogja.com, JOGJA—Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X menyetujui kenaikan harga eceran tertinggi (HET) elpiji tiga kilogram atau gas melon dari Rp14.000 menjadi Rp15.500 per tabung.

Advertisement

Kenaikan ini tertuang dalam Peraturan Gubernur (Pergub) No.3/2015 tentang Penetapan Harga Eceran Tertinggi Elpiji Tiga Kilogram, yang ditandatangani Senin (20/4/2015). (Baca Juga : Gubernur DIY Diminta Tinjau Ulang Rencana Kenaikan Gas Elpiji 3 Kg)

“Harga [elpiji tiga kilogram] dari distributor sudah Rp14.000,” kata Sultan saat akan menghadiri Rapat Paripurna Pengesahan Perda Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, di DPRD DIY, kemarin.

Sultan mengatakan harga gas Rp15.500 di tingkat pangkalan, sehingga agen dan pengecer juga perlu mengambil keuntungan. Namun demikian, Raja Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat ini meminta keuntungan itu tidak terlalu tinggi.

Advertisement

“Sampai pengecer tambah Rp1.000 atau Rp1.500,” katanya.

Kenaikan gas tiga kilogram menjadi Rp15.500 ini sesuai dengan usulan dari Pertamina, Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) DPD DIY, dan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop UKM) DIY.

Sementara itu salah seorang warga Rejowinangun Kotagede, Jogja, Ilham Fathul Ilal mengatakan tidak masalah dengan kenaikkan harga gas merupakan solusi yang harus diambil pemerintah. Namun, ia mengharapkan ketersediaan elpiji tiga kilogram tidak tersendat.

Advertisement

“Kan wajar kalau semua ingin mengambil untuk Rp1.000 per tabung. Cuma, kalau distribusinya terlalu panjang, harga di tingkat pengecer juga menjadi tinggi,” ujar Mujiyono, salah seorang pemilik pangkalan gas elpiji di Tridadi, Sleman, Senin.

Dia menjelaskan saat ini harga gas bersubsidi di tingkat pengecer bisa dijual rata-rata Rp19.000 per tabung. Jika Pemerintah DIY mematok HET Rp15.500 per tabung terjadi selisih hingga Rp3.500 per tabung. Idealnya di tingkat pengecer Rp16.500 sampai Rp17.000 per tabung.

“Mungkin dengan penambahan pangkalan gas tiga kilogram di beberapa titik, bisa memotong distribusi gas ini agar tidak terlalu panjang,” katanya.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif