Lifestyle
Senin, 20 April 2015 - 09:15 WIB

TIPS KEUANGAN : Wanita Kerja Bantu Finansial Suami, Mengapa Tidak?

Redaksi Solopos.com  /  Evi Handayani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi wanita pekerja mengasuh anak sambil bekerja (babylog wisheshe com)

Tips keuangan kali ini mengulas tentang peran wanita dalam perekonomian keluarga.

Solopos.com, SOLO — Di masa kini, banyak sebagian wanita memilih tetap bekerja meski sudah menikah. Para wanita yang berkarier ini ingin membantu suami dalam hal mengatur keuangan keluarga.

Advertisement

Sebagaimana dilansir Times of India, Minggu (19/4/2015), berdasarkan survei terbaru dari situs perjodohan, didapat data tentang arti kemandirian wanita masa kini. Sekitar 57,9% wanita mengaku harus bekerja karena tidak ingin bergantung pada suami secara finansial. Sementara itu, sebanyak 57,1% wanita mengaku ingin bekerja untuk membantu suami dalam hal keuangan keluarga.

Menurut survei yang dilakukan Shaadi.com, banyak wanita belum menikah yang berpendapat kemandirian finansial itu penting. Artinya, kesiapan pasangan untuk mandiri secara keuangan menjadi salah satu faktor utama membangun keluarga.

Bahkan, sebagian wanita memiliki patokan tentang kualifikasi suami, seperti sosok pria harus berpendidikan, memiliki pekerjaan tetap, berperawakan tinggi, dan tampan.

Advertisement

“Saya sempat berpikir untuk meninggalkan pekerjaan saya. Suami saya mendukung karier saya dan tahu betapa pentingnya pekerjaan itu bagi saya. Saya hanya perlu dukungan emosional dari suami saya, tetapi tidak untuk masalah keuangan. Dan itu cara bagaimana ia harus melihat saya juga. Saat salah satu pihak menjadi beban finansial karena hanya bergantung satu pihak, akan muncul kemungkinan pertengkaran. Saya tidak pernah ingin berada di posisi seperti itu, maka dari itu menurut saya kemandirian finansial itu penting,” kata Shreshtha Chakrabarty, 26. Menurutnya, bekerja itu untuk dapat menghormati suami.

“Saya selalu mandiri secara finansial dan mencari pekerjaan adalah prioritas utama saya ketika saya pindah ke sebuah kota baru setelah menikah. Ini seperti cara hidup bagi saya dan suami saya memahaminya. Menjadi mandiri secara finansial membuat saya dihormati suami saya dan memberikan saya pilihan untuk menghabiskan uang pada hal-hal yang mungkin berharga bagi saya, tetapi tidak untuk suami saya. Juga, saya dapat mendukung orang tua saya tanpa khawatir, yang juga penting bagi saya,” ujar Akanksha Sharma, 29.

Sementara itu, Radhika yang merupakan pengantin baru mengatakan, “Ketika saya masih kuliah, sebagian besar teman-teman saya, seperti saya, tahu bahwa mereka harus menikah sebelum mereka usia 27 tahun. Itu seperti batas atas yang diberikan oleh kebanyakan orang tua. Jadi, saya mengambil banyak pekerjaan ketika saya berada di perguruan tinggi untuk memastikan jika saya harus menikah dini, saya setidaknya akan mandiri. Meminta uang kepada suami untuk membeli sayuran atau untuk belanja adalah sesuatu yang menurut saya tidak baik. Aku menikah di 26. Ini adalah pernikahan dengan cinta. Kami membagi dua untuk semua pengeluaran utama, termasuk sewa.”

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif