Sport
Senin, 20 April 2015 - 09:00 WIB

PSSI DIBUBARKAN : PSSI Lawan Pemerintah, Ini Laporan Lengkapnya...

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Inilah pengurus PSSI periode 2015-2019 hasil KLB PSSI di Surabaya, Sabtu (18/4/2015). (JIBI/Solopos/Antara/Zabur Karuru)

PSSI dibubarkan justru memicu perlawanan terhadap pemerintah. Ini kisah lengkapnya…

Solopos.com, SURABAYA — PSSI dibubarkan pemerintah pimpinan Presiden Joko Widodo karena dianggap tak mematuhi ketentuan negara Republik Indonesia. Nyatanya, kini PSSI justri mengambil langkah hukum ihwal pembekukan induk organisasi sepak bola itu.

Advertisement

Untuk menentang keputusan yang diambil Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi itu, PSSI telah membentuk tim hukum yang digawangi oleh Hinca Panjaitan dan Gusti Randa. PSSI yang telah dibekukan ini bahkan akan mengajukan somasi kepada Menpora Imam Nahrawi.

”Kami berharap surat itu ditinjau kembali dan dicabut. Kami juga akan melakukan upaya hukum ke PTUN,” kata Wakil Ketua PSSI, Hinca Panjaitan yang sebelumnya menjadi Ketua Komisi Disiplin PSSI itu di Surabaya, Minggu (19/4/2015).

Lapor AFC dan FIFA
PSSI juga berencana melaporkan hasil Kongres Luar Biasa (KLB) di Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (18/4/2015), ke AFC dan FIFA. Langkah PSSI iru sekaligus merupakan bentuk pengabaian atas langkah pembekukan PSSI yang diambil pemerintah pimpinan Presiden Joko Widodo.

Advertisement

”Laporan ke AFC dan FIFA akan kami kirim. Saat ini surat dalam proses. Yang jelas isi surat itu adalah laporan pelaksanaan kongres yang berjalan dengan baik,” Hinca.

Menurut dia, laporan ke AFC dan FIFA ini diputuskan dalam rapat Komite Eksekutif PSSI pertama setelah terpilih pada KLB di Surabaya. Sesuai dengan rencana, surat laporan tersebut dikirimkan Senin (20/4/2015) ini. Pengurus PSSI juga berniat menemui Menpora Imam Nahrawi membahas pembekuan induk organisasi sepak bola ini.

Pilih La Nyalla
Sebelumnya, Menpora membekukan PSSI karena tidak mengindahkan surat dari Kemenpora ihwal penyelenggaran liga. Nyatanya, Sabtu lalu, PSSI menggelar KLB dan memilih La Nyalla Mattalitti sebagai ketua baru.

PSSI kepengurusan baru di bawah kepemimpinan La Nyalla itu menolak tegas pembekuan yang dilakukan oleh pemerintah pimpinan Presiden Jokowi. Padahal dalam surat tersebut telah ditegaskan jika semua kegiatan yang dilakukan sudah tidak diakui.

Advertisement

”Dalam rapat tadi sudah dibahas masalah surat dari Menpora. Kami dengan tegas menolak isi surat tersebut karena tidak ada dasar hukum yang kuat,” kata Hinca.

Gulirkan QNB League
Di sisi lain, PSSI pimpinan La Nyalla berencana menggulirkan kompetisi Indonesia Super League (ISL) 2015 atau yang kini bernama QNB League pada 25 April. Langkah itu, lagi-lagi menentang langkah pemerintah telah membekukan PSSI.

Hinca berkilah keputusan kembali melanjutkan kompetisi tertinggi di Tanah Air ini berdasarkan hasil keputusan rapat Komite Eksekutif PSSI. ”PSSI membentuk tim yang akan mengurusi kompetisi. ISL akan tetap berjalan pada 25 April sesuai jadwal yang telah ada,” katanya seusai rapat perdana Komite Eksekutif PSSI.

Menurut dia, dalam rapat yang diikuti mayoritas anggota Komite Eksekutif PSSI tersebut juga diputuskan waktu pelaksanaan kompetisi Divisi Utama. Kompetisi satu tingkat dibawah kompetisi ISL akan digulirkan secara resmi pada 26 April.

Advertisement

Konsolidasikan Klub
Demi memaksimalkan perlaksanaan dua kompetisi tersebut, kata dia, PSSI akan mengumpulkan semua klub peserta kompetisi ISL dan Divisi Utama di Hotel Kartika Chandra, Jakarta, Senin ini.

Hinca menambahkan, selain membahas kelanjutkan kompetisi, PSSI juga akan membahas persiapan timnas untuk menghadapi beberapa kegiatan internasional termasuk SEA Games 2015 di Singapura.

Pada saat yang sama, pemerintah telah menyiapkan tim transisi yang bertugas menggantikan peran PSSI yang telah dibekukan. Tim ini juga akan mengurus masalah kompetisi termasuk ISL dan Divisi Utama hingga melanjutkan program tim nasional.

Untuk menyelesaikan masalah ini, anggota Komite Eksekutif PSSI Tony Aprilani akan memimpin delegasi PSSI untuk bertemu dengan Menpora Imam Nahrawi untuk membahas pembekuan PSSI. ”Pak Tony akan memimpin delegasi bertemu dengan Menpora,” kata Hinca.

Advertisement

Ingin Hadap Presiden
Menurut dia, PSSI berusaha melakukan komunikasi dengan Kemenpora guna mendapatkan kepastian jadwal untuk melakukan pertemuan dengan Menpora Imam Nahrawi. Hinca menjelaskan jika tim yang dipimpin oleh Tony Aprilani ini akan memberikan penjelasan dengam detail sehingga tidak ada lagi masalah.

Sedangkan anggota Komite Eksekutif terpilih, Djamal Azis, bersyukur bila surat pembekuan PSSI dari pemerintah ditembuskan Menpora Imam Nahrowi kepada Presiden Jokowi. Menurut Azis, surat tersebut membuka peluang PSSI, Menpora, dan Presiden Joko Widodo duduk bersama menyelesaikan masalah.

”Ini membuka kemungkinan PSSI bertemu Presiden bersama Menpora menjelaskan duduk masalah sebenarnya,” ujar Habib, sapaan akrab Djamal Azis, sebagaimana dikutip dari Liputan6.com.

Djamal meminta, seharusnya masalah Menpora dengan PSSI ikut ditengai Jokowi. Mantan Anggota Komisi X DPR RI itu juga mengaku heran dengan pernyataan Menpora yang bakal mengambil alih seluruh kegiatan Timnas dan kompetisi.

Bukan Pertama
Sedangkan Arema Cronus Indonesia optimistis masalah persepakbolaan di Tanah Air, termasuk pembekuan PSSI oleh Menpora, Imam Nahrawi, bakal segera tuntas dan klub bisa kembali berkonsentrasi pada kompetisai yang beberapa kali tertunda.

”Kami berharap dan berdoa semoga kondisi persepakbolaan di Tanah Air tidak sampai ada sanksi dari FIFA karena sanksi itu akan merugikan banyak pihak. Kami juga yakin Menpora dan PSSI bisa duduk bersama untuk menyelamatkan sepak bola Indonesia,” kata Media Officer Arema, Sudarmaji.

Advertisement

Kondisi kisruh persepakbolaan nasional seperti sekarang ini juga pernah terjadi sekitar 2010-2011 atau setelah digelarnya Kongres Sepak Bola Nasional di Malang yang dihadiri oleh Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono.

Pada tahun itu ada dua kompetisi yang bergulir, yakni Liga Prima Indonesia (LPI) dan LSI. Pada saat itu ada beberapa klub yang terpecah menjadi dua, di antaranya Arema dan Persebaya serta munculnya sejumlah klub baru yang berkompetisi di ajang LPI. (JIBI/Solopos/Antara)

 

Advertisement
Kata Kunci : La Nyalla PSSI Dibubarkan
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif