Soloraya
Senin, 20 April 2015 - 22:41 WIB

LONGSOR BOYOLALI : Jalur Alternatif Boyolali-Magelang Terputus, 1 Warga Terseret

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sejumlah warga bersama tim search and rescue (SAR) Boyolali bergotong royong membersihkan material tanah longsor tebing setinggi 20 meter yang menimpa sebuah mobil pikap di jalur jalan alternatif Kabupaten Boyolali-Magelang, di lereng Gunung Merapi, Desa Genting, Cepogo, Boyolali, Jawa Tengah, Senin (20/4/2015) sore. (JIBI/Solopos/Antara/ Aloysius Jarot Nugroho)

Longsor Boyolali menyeret satu warga sekitar yang sempat membantu menyingkirkan longsoran.

Solopos.com, BOYOLALI — Hujan deras yang mengguyur kawasan Cepogo, Boyolali, Senin (20/4/2015) siang, mengakibatkan longsor tebing setidaknya di lima lokasi di wilayah Desa Genting, Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali.

Advertisement

Akibat longsor tersebut, jalur wisata Solo-Selo-Borobudur (SSB) sempat terputus sekitar 3-4 jam. Selain itu, seorang warga juga mengalami luka patah kaki karena tertimpa dan terseret longsoran tebing.

Selain mengakibatkan longsor Boyolali, hujan deras kemarin siang juga mengakibatkan jalan di Jembatan Candi Petak Desa Genting ambrol dan berlubang. Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com di lokasi, tebing mulai longsor sekitar pukul 13.00 WIB atau setelah wilayah tersebut diguyur hujan selama dua jam.

Advertisement

Selain mengakibatkan longsor Boyolali, hujan deras kemarin siang juga mengakibatkan jalan di Jembatan Candi Petak Desa Genting ambrol dan berlubang. Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com di lokasi, tebing mulai longsor sekitar pukul 13.00 WIB atau setelah wilayah tersebut diguyur hujan selama dua jam.

Longsor paling parah terjadi di Dusun Kadipiro, Desa Genting, Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali, tepatnya sekitar 100 meter sebelum tikungan Irung Petruk. Longsor terjadi pada tebing setinggi 15 meter, lebar 7-8 meter dan ketebalan tebing sekitar 2,5 meter.

Empat Lokasi Lain

Advertisement

Akibat longsor Boyolali tersebut, jalur SSB tertimbun tanah dengan ketebalan sekitar 1,5 meter. Lalu lintas juga sempat macet total. Sesaat setelah terjadinya longsor, sejumlah angkutan umum seperti truk dan pikap memilih berhenti di tepi jalur SSB hingga longsoran tanah berhasil di evakuasi. Sepeda motor memilih melintasi jalur kampung.

Longsor lain terjadi di Dusun Genting dan Dusun Candipetak. Namun, longsor di empat lokasi di dua dusun itu masih relatif bisa dilalui kendaraan.

“Untuk longsor di lokasi lain tidak separah ini [di Irung Petruk]. Rata-rata longsor sepanjang 3 meter,” kata seorang warga Dusun Kadipiro, Yamto, 40, di lokasi kejadian.

Advertisement

Aparat gabungan dari Polsek Cepogo, Satlantas Polres Boyolali, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan Bina Marga Provinsi Jateng langsung mendatangi lokasi untuk mengevakuasi tanah longsor. Sekitar pukul 15.00 WIB, longsor di bawah Irung Petruk itu bisa diatasi.

Namun sekitar pukul 15.30 WIB, terjadi longsor susulan dan menimpa sebuah pikap Mitsubishi L300 yang membawa empat penumpang. Saat bersamaan ada seorang warga yang sedang melintasi jalan tersebut. Mobil pikap dan seorang warga bernama Tukimin, 45, terseret tanah longsor hingga menabrak pagar jalan.

Korban Singkirkan Longsoran
Kapolsek Cepogo, AKP Sunarno, korban Tukimin sebelumnya ikut membantu tim membersihkan longsoran tanah. Setelah selesai membantu mengevakuasi tanah longsor, tiba-tiba ada longsor susulan. “Korban terseret hingga menabrak dan terjepit pagar jalan. Dia mengalami patah kaki dan sudah dibawa ke RSUD Pandanarang.” Sementara, empat penumpang pikap tidak mengalami luka.

Advertisement

Dengan adanya longsor susulan, jalur SSB yang baru dibuka beberapa waktu akhirnya ditutup kembali. Pada bagian lain, jembatan Candi Petak, Desa Genting juga ambrol akibat hujan deras kemarin. “Jembatan itu sedang direnovasi belum selesai,” kata Kepala BPBD, Nur Khamdani.

Dari pantuan Espos, jalan di tengah jembatan itu berlubang dengan diameter sekitar 3 meter. Tanah dibawah jembatan itu tergerus dan mengakibatkan aspal jembatan ambrol ke dasar jurang berkedalaman puluhan meter. Petugas harus memasang median jalan agar pengendara berhati-hati. Di jembatan tersebut kemudian diberlakukan satu jalur.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif