News
Senin, 20 April 2015 - 03:30 WIB

INDUSTRI PARIWISATA : Wisatawan Afrika Bukan Sasaran, Kecuali Mesir

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Wisatawan mancanegara asal Italia memasuki Pendapa Ageng Pura Mangkunegaran, Solo, Kamis (7/8/2014). (JIBI/Solopos/Dok.)

Industri pariwisata Indonesia tidak menyasar wisatawa Afrika, kecuali Mesir.

Solopos.com, JAKARTA—Jarak yang terlalu jauh antara Indonesia dengan negara-negara di Afrika membuat pemerintah tidak menyasar turis asal benua tersebut untuk meningkatkan jumlah wisatawan di dalam negeri dalam pengembangan industri pariwisata.

Advertisement

Arief Yahya, Menteri Pariwisata, mengatakan pemerintah hanya menyasar wisatawan benua Afrika yang berasal dari Mesir untuk menggenjot devisa dari sektor pariwisata. Mesir, oleh pemerintah Indonesia dikelompokkan ke dalam negara Timur Tengah yang memiliki potensi wisatawan.

“Negara Afrika itu baru Mesir yang masuk ke dalam radar kami, karena kami memasukkannya ke dalam Timur Tengah,” katanya di JCC, Jakarta, Minggu (19/4/2015).

Arief menuturkan selama ini 75% wisatawan mancanegara yang masuk ke Indonesia berasal dari negara Asia dan Australia. Hal tersebut membuat pemerintah terus berupaya meningkatkannya dengan memberikan fasilitas bebas visa.

Advertisement

Menurutnya, pemerintah mempertimbangkan dua aspek, yakni jarak tempuh dan daya beli masyarakatnya. “Ada negara yang jaraknya jauh, tetapi daya belinya besar, tetapi juga ada negara yang jaraknya jauh tetapi daya beli masyarakatnya rendah,” ujarnya.

Dia juga menyebutkan pihaknya sempat mendapat usulan untuk menyasar pasar wisatawan dari Afrika Selatan, karena ada tokoh masyarakat asal Makasar yang dihormati.

Bebaskan Visa
Pemerintah sebelumnya menargetkan peningkatan jumlah wisatawan dalam lima tahun ke depan. Presiden Joko Widodo (Jokowi), sebelumnya mengatakan akan menambah jumlah negara yang mendapatkan fasilitas pembebasan visa kunjungan singkat. Selama ini, Indonesia menjadi salah satu negara yang peling sedikit memberikan fasilitas tersebut.

Advertisement

“Negara tetangga saja sudah ada yang memberikan bebas visa kepada 160 negara, kemarin Indonesia baru 15 negara,” katanya.

Presiden Jokowi menuturkan fasilitas bebas visa akan membuka peluang pertumbuhan sektor pariwisata, karena wisatawan mancanegara tidak lagi perlu repot mengurus izin tinggal saat mendatangi Indonesia. Menurutnya, tambahan 30 negara yang diberikan fasilitas bebas visa kemarin masih relatif sedikit apabila dibandingkan dengan negara lain yang secara geografis berada dekat Indonesia.

Untuk itu, pemerintah akan kembali melakukan seleksi dan kalkulasi negara lain yang akan mendapatkan bebas visa ke Indonesia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif