Jogja
Minggu, 19 April 2015 - 15:20 WIB

WISATA KULONPROGO : Kampung Tahu Di Desa Tuksono

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Para perajin tahu di Dusun Kaliwiru, Desa Tuksono, Sentolo memproduksi berbagai jenis tahu yang siap dipasik ke wilayah DIY. Foto diambil belum lama ini. (JIBI/Harian Jogja/Holy Kartika N.S.)

Wisata Kulonprogo tidak melulu memaparkan keindahan alam. Dari sekian daerah, tiga Dusun di Tuksono justru memperkuat pengembangan UMKM dengan mengembangkan pengolahan kedelai.

Harianjogja.com, KULONPROGO – Tiga dusun yang ada di Desa Tuksono, Sentolo, sudah lama dikenal sebagai kampung perajin tahu di Kulonprogo. Ketiga kampung itu, yakni Dusun Kaliwiru, Dusun Kalisono dan Dusun Wonobroto yang sebagian besar produksinya banyak dipasok ke seluruh wilayah Kulonprogo dan DIY.

Advertisement

Ketiga kampung yang saling berdekatan ini berlokasi tidak jauh dari aliran Sungai Progo. Ketika melintasi jalan kabupaten yang menuju ke arah Kecamatan Lendah, sepanjang jalan memasuki ketiga kampung ini dapat para perajin yang sedang membuat tahu.

“Tiga dusun ini memang banyak warganya yang menjadi perajin tahu. Di setiap rumah pasti ada yang buat, meskipun yang dibuat juga hanya sedikit,” ujar Sukomaryanto, 72, salah satu perajin tahu di Dusun Kaliwiru kepada Harian Jogja, pekan lalu.

Perajin tahu generasi kedua ini mengaku, ada puluhan kepala keluarga yang menjadi perajin tahu di dusunnya. Setidaknya, ada sekitar 50 kepala keluarga di dusun tersebut yang menggantungkan hidup pada usaha olahan kedelai ini. Sedangkan, di desa sekitarnya jumlah perajin juga cukup banyak, namun tak sebanyak di Dusun Kaliwiru.

Advertisement

“Paling banyak [perajin tahu] di Dusun Kaliwiru, ada sekitar 50 lebih perajin. Kebanyakan produksi tahu dari dusun ini di pasok ke wilayah Jogja dan Bantul, serta daerah-daerah lain,” jelas salah satu perajin tahu terlama di desa ini.

Sebagai salah satu perajin tahu terbesar di dusun ini, Sukomaryanto mengatakan, sudah sejak tahun 1970 an usaha tahu dirintis keluarganya. Meski telah lama usaha pembuatan tahu dirintis warga desa ini, namun para perajin yang sebagian besar merupakan pengusaha mikro selalu dihadapkan pada mahalnya bahan baku.

“Ketika harga kedelai tinggi, hampir semua perajin di desa ini gulung tikar. Ancaman ini selalu menghantui perajin tahu, terutama perajin kecil. Tapi saat ini, perlahan mulai banyak yang bangkit,” ungkap Sukomaryanto.

Advertisement

Ada berbagai jenis tahu yang diproduksi di desa ini. Tidak hanya tahu putih, tetapi juga tahu kuning, tahu isi, tahu pong hingga tahu goreng templek. Ngadiman, 56, salah satu perajin tahu lainnya mengatakan, tahu yang diproduksinya sebagian besar merupakan tahu putih. Tahu ini banyak dipasarkan ke pasar-pasar tradisional di sekitar Desa Tuksono.

“Kalau di tempat saya kebanyakan tahu putih. Kebanyakan untuk pasar-pasar sekitar sini saja,” ujar Ngadiman.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif