Sport
Minggu, 19 April 2015 - 13:20 WIB

PSSI DIBEKUKAN : Sleman Nyatakan Dukungan

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bekukan PSSI (Youtube)

PSSI Dibekukan disambut positif Pengcab PSSI Sleman.

Harianjogja.com, SLEMAN – Ketua Pengcab PSSI Sleman Hendricus Mulyono mengapresiasi langkah tegas Menpora dalam membekukan PSSI. Hendricus menilai sudah seharusnya pembekuan dilakukan demi menyelamatkan sepak bola Tanah Air.

Advertisement

Pria yang akrab disapa Mbah Mul itu mendasarkan pandangannya pada dualisme di Persebaya Surabaya dan Arema Cronus.

“Jadi keputusan Menpora itu sudah tepat. Tidak mungkin tim yang masih bermasalah tetap diikutkan dalam kompetisi. Menpora melalui BOPI sudah memberikan keleluasaan tidak membekukan, tapi ternyata tidak dipatuhi ya wajar jika opsi pembeuan dilakukan,” ujar Hendricus kepada Harianjogja.com, Sabtu (18/4/205).

Advertisement

“Jadi keputusan Menpora itu sudah tepat. Tidak mungkin tim yang masih bermasalah tetap diikutkan dalam kompetisi. Menpora melalui BOPI sudah memberikan keleluasaan tidak membekukan, tapi ternyata tidak dipatuhi ya wajar jika opsi pembeuan dilakukan,” ujar Hendricus kepada Harianjogja.com, Sabtu (18/4/205).

Bagaimana pun, lanjut dia, pemerintah memiliki domain tinggi dalam membangun iklim sepakbola nasional. Tetap memasukkan Arema dan Persebaya yang tidak direkomendasi BOPI jelas-jelas melawan pemerintah.

Dia banyak mengamati, PSSI selama ini hanya berlindung dari anggapan, hanya FIFA yang bisa membekukan. Padahal jika mau menyadari, campur tangan pemerintah dalam sepakbola itu penting.

Advertisement

Hendricus juga menyadari keputusan pembekuan PSSI bakal menyebabkan Indonesia tidak bisa ikut dalam semua kejuaraan sepakbola internasional. Namun, menurut dia, hal itu lebih baik untuk menjadikan sepakbola Indonesia lebih baik di masa mendatang.

“Ibaratnya mending sakit dulu, seperti saat ini. Baru ketika sepakbola Indonesia sudah sehat bisa kembali tampil di kancah internasional,” jelasnya.

Selanjutnya dia berharap adanya langkah strategis pemerintah untuk menyelamatkan kompetisi agar tetap bergulir meski induk organisasinya dibekukan. Pasalnya QNB League sebagai kompetisi kasta tertinggi sudah melakukan dua kali pertandingan. Begitu halnya kompetisi Divisi Utama sejatinya tinggal sepekan bergulir. Jadwal dan segala persiapan pun sudah matang disusun. Belum termasuk persiapan panjang klub-klub dalam membangun tim yang solid.

Advertisement

“Jadi sayang jika kompetisi tidak digelar. Pemerintah tetap harus memperhatikan kompetisi,” harapnya.

Sementara dari Persiba Bantul begitu khawatir terhadap imbas pembekuan PSSI yang dikeluarkan Menpora.
Pelatih Persiba Didik Listiyantara merasa cemas kompetisi Divisi Utama yang rencananya dihelat mulai 26 April jadi terganggu akibat keputusan pembekuan ini.

“Jika sampai kompetisi harus mundur atau bahkan tidak jadi, jelas merugikan tim. Kami melakukan persiapan panjang tapi ternyata tidak ada kepastian kan ibarat buang-buang tenaga saja,” papar Didik terpisah.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif