News
Minggu, 19 April 2015 - 08:45 WIB

PENGHAPUSAN PREMIUM : Bensin Selama Ini Adalah Pertamax Oplosan

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi BBM (JIBI/Bisnis Indonesia/Andi Rambe)

Penghapusan Premium dilakukan mulai Mei 2015. Ternyata selama ini Premium di Indonesia adalah Pertamax oplosan.

Solopos.com, SOLO – PT Pertamina (Persero) sudah merencanakan penghapusan Premium. Namun tahukah Anda bahwa Premium di Indonesia sebelumnya adalah Pertamax yang dioplos?

Advertisement

Adanya bahan bakar jenis Premium di Indonesia merupakan fenomena yang unik di mata dunia. Karena selain Indonesia, tak ada negara lain di seluruh dunia yang menjual bensin dengan oktan (research octane number/RON) 88 atau yang populer disebut Premium.

“Di dunia ini sudah tidak ada yang pakai atau jual RON 88, hanya Indonesia saja,” ungkap Manager Media Pertamina Adiatma Sardjito seperti dilansir Detik, Selasa (6/5/2015).

Adiatma menambahkan, berdasarkan standar internasional, saat ini negara produsen minyak hanya memproduksi bahan bakar dengan RON 92 atau di atasnya, yakni RON 95 dan RON 97. Ia menjelaskan, di Malaysia bahkan sudah tak dapat dijumpai bahan bakar dengan RON 92.

Advertisement

Lantas bagaimana Indonesia dapat mendatangkan bensin dengan RON 88?

Pakar otomotif Iwan Banaran dalam lamannya, Jumat (17/4/2015), mengutip penjelasan Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro beberapa waktu lalu yang menjelaskan bahwa Premium merupakan Pertamax (RON 92) yang dicampur dengan zat lain yang juga terbuat dari minyak.

“Satu liter premium berasal dari mengimpor 0,8 liter Pertamax dicampur Nafta [hasil lain dari kilang minyak] yang juga diimpor. Input mahal, output murah. Beli mahal dicampur supaya murah,” jelas Bambang.

Advertisement

Anehnya, Direktur Pemasaran Pertamina Ahmad Bambang menjelaskan Pertalite alias bensin pengganti Premium itu akan memiliki RON 90 yang berada di bawah RON 92.

“Kami akan mengeluarkan produk bensin baru dengan RON 90 pada bulan depan di Jakarta, Surabaya, Semarang, dan kota besar lainnya di Jawa,” ujar Ahmad Bambang.

Jika kembali menilik standar terendah dunia bahan bakar dunia yakni RON 92, berarti masih ada kemungkinan bahwa Pertamina akan mengoplos Pertamax dengan Nafta untuk menghasilkan Pertalite.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif