News
Minggu, 19 April 2015 - 09:30 WIB

PEMBUNUHAN SADIS : Ini Penyesalan Rio Tersangka Pembunuh Deudeuh Tata Chubby Saat Kenang Cinta Istri

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Twitter tersangka pembunuh Deudeuh, Rio Santoso (Twitter@Santoso_M_Prio)

Pembunuhan sadis Tata Chubby, wanita bernama Deudeuh Alfisahrin akhirnya terungkap. Tersangka pembunuh bernama M Prio Santoso.

Solopos.com, JAKARTA — Tersangka pembunuh Tata Chubby atau Deudeuh Alfisahrin tak lain merupakan pengguna jasa Tata Chubby. Pria bernama  M Prio Santoso atau biasa dipanggil Rio Santoso mengaku menyesali perbuatannya.

Advertisement

Rio Santoso, pembunuh Deudeuh Alfisahrin “Tataa Chubby”, 26, terus meratapi dan menyesali segala perbuatannya di balik jeruji besi. Pria yang bekerja sebagai guru bimbingan belajar (Bimbel) ini menangis ketika mengenang sang istri tercinta yang tetap menyemangatinya agar mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Sebagaimana dikutip dari Detik, Jumat (17/4/2015), Rio berbagi cerita tentang kehidupan rumah tangganya. Ia dan istrinya dahulu sama-sama mengenyam pendidikan di Institut Pertanian Bogor (IPB).

Advertisement

Sebagaimana dikutip dari Detik, Jumat (17/4/2015), Rio berbagi cerita tentang kehidupan rumah tangganya. Ia dan istrinya dahulu sama-sama mengenyam pendidikan di Institut Pertanian Bogor (IPB).

Rio keluar kuliah lantaran terbentur biaya, lalu bekerja sebagai guru Bimbel. Sedangkan sang istri tetap menimba ilmu. Hati Rio kian pilu saat mengenang kisah manisnya bersama istrinya. Terlebih, ia tidak bisa menghadiri hari wisuda istrinya yang jatuh pada Jumat (17/4/2015) kemarin,

Rio mengatakan istrinya tetap mendukungnya dan berpesan agar dirinya tegar dan bertanggung jawab atas perbuatannya menghabisi nyawa Deudeuh. Pria beranak satu ini sangat takut istrinya akan meninggalkannya setelah perbuatan kejamnya tersebut.

Advertisement

Namun di tengah proses hukum yang sedang dijalaninya itu, sang istri memahami kondisi tersebut. Bahkan istrinya terus menyemangati suaminya itu untuk menghadapi segala proses hukum tersebut. “Istri saya berpesan agar tetap tegar dan bertanggung jawab dengan apa yang sudah saya lakukan,” katanya.

 

Di tengah penyesalannya, warga asal Tangerang ini juga harus siap menghadapi segala kondisi yang akan terjadi padanya. Termasuk, risiko ditinggal sang istri yang begitu dicintainya.

Advertisement

“Saya enggak tahu (apakah siap ditinggal istri),” tuturnya sambil tertunduk lesu saat diwawancari sejumlah wartawan di ruang penyidik Unit I Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Kamis petang.

Keluarga Kecil

Sejak membunuh Tata, Rio memang terus mengingat dan membayangkan keluarga kecilnya. Pikirannya selalu dibayangi ketakutan akan ditinggalkan istri dan anaknya jika tertangkap polisi. “Setelah kejadian itu, yang saya pikirkan hanya istri saya. Saya takut ditinggal istri saya,” urainya.

Advertisement

Ketakutannya itu juga ia tunjukkan pada saat dirinya ditangkap tim Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya di rumah kosannya di Bojong Gede, Bogor, Rabu (15/4) dini hari lalu. Begitu dirinya melangkahkan kaki meninggalkan rumah kecilnya, berat baginya untuk sekadar menatap dan berpamitan dengan sang istri. “Saya tidak berani menatap istri saya. Saya cuma pesan jaga diri dan anak baik-baik,” tutupnya.

Rio mengaku tak ada niat membunuh Deudeuh Alfisahrin “Tata Chubby”. Rio hanya penasaran setelah kencan pertamanya dengan Deudeuh berjalan tidak memuaskan.

Ia lalu melakukan kopi darat kedua. Lagi-lagi Rio gigit jari. Ia justru dihina Deudeuh gara-gara bau badannya yang menyengat hidung perempuan beranak satu itu saat keduanya berhubungan.

Bagai tersulut api mendengar makian Deudeuh, Rio gelap mata dan akhirnya membunuh serta merampas barang Deudeuh. Penyesalan memang selalu datang terlambat. Rio kini hanya bisa meratapi nasibnya menghadapi ancaman hukuman 15 tahun penjara atas segala perbuatannya.

Kini, Rio hanya bisa menyesal dan pasrah dengan keadaannya itu. Pria beranak satu itu terancam hukuman penjara maksimal 15 tahun penjara atas kejahatannya membunuh dan merampas harta milik korban yang tak lain wanita yang dikencaninya

“Saya menyesal…,” lirihnya.

 

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif