News
Minggu, 19 April 2015 - 16:40 WIB

KONFERENSI ASIA AFRIKA : Indonesia Pimpin Isu Narkoba di KAA

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Petugas BNN menunjukkan kue ganja dan bahan olahannya di Gedung BNN, Jakarta, Senin (13/4/2015). (JIBI/Solopos/Antara/Hafidz Mubarak A.)

Konferensi Asia Afrika (KAA) di Bandung digunakan Indonesia untuk mendorong perlawanan terhadap narkoba.

Solopos.com, JAKARTA — Penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang (narkoba) menjadi salah satu isu utama yang akan dibahas dalam Konfrensi Asia Afrika (KAA), 19-24 April 2015.

Advertisement

Kepala Staf Kpresidenan, Luhut Panjaitan, mengatakan penyalahgunaan narkoba menjadi isu krusial yang harus dibahas karena telah banyak menelan korban jiwa. Di Indonesia, sekitar 33 orang meninggal karena penyalahgunaan narkoba setiap harinya.

“Presiden Joko Widodo [Jokowi] sangat fokus memberantas penyalahgunaan narkoba, makanya ingin memberi pesan yang tegas mengenai masalah ini,” katanya di JCC, Jakarta, Minggu (19/4/2015).

Luhut Panjaitan menuturkan penyelenggaraan Drugs Free Asian African Concert sebagai side event KAA merupakan salah satu upaya untuk mengajak generasi muda meninggalkan narkoba. Konser yang semula dijadwalkan dilakukan di Gelora Bung Karno itu akan diselenggarakan di kawasan Monas agar tidak mengganggu senior officer meeting yang sudah dilakukan di JCC.

Advertisement

Menurutnya, penjualan narkoba lintas negara memiliki dampak yang dahsyat dan tidak mengenal suku, agama, serta pekerjaannya. Untuk itu, pemerintah mengajak semua pihak menyelesaikan masalah tersebut, untuk generasi muda yang lebih baik.

Selain akan membawa isu penyalahgunaan narkoba ke KAA, Indonesia juga akan membagikan pengalamannya membangun toleransi di tengah-tengah perbedaan tanpa harus menimbulkan konflik. Hal tersebut sebagai tindaklanjut dari upaya penyelesaian konflik di Timur Tengah.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla juga telah melakukan pertemuan dengan duta besar negara anggota OKI yang meminta Indonesia lebih berperan dalam memediasi penyelesaian konflik di kawasan tersebut.

Advertisement

Indonesia, lanjut Luhut Panjaitan, akan memainkan perannya sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia untuk menyelesaikan konflik di Timur Tengah. Apalagi selama ini Indonesia memiliki pengalaman dalam menjaga keseimbangan dan mengembangkan toleransi di tengah perbedaan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif