SOLOPOS.COM - Warga Bandung menyambut gembira peringatan 60 tahun Konferensi Bandung. (JIBI/Solopos/Antara/Fahrul Jayadiputra)
Konferensi Asia Afrika diperingati.
Warga Bandung menyambut gembira peringatan 60 tahun Konferensi Bandung. (JIBI/Solopos/Antara/Fahrul Jayadiputra)
Warga Bandung menyambut gembira Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia Afrika yang dihubung-hubungkan dengan mereka. Maklum saja, KTT yang digelar di Jakarta itu dilabeli pemerintah dengan peringatan 60 tahun Konferensi Bandung, atau kerap disebut dalam buku sejarah lokal Indonesia sebagai Konferensi Asia Afrika (KAA).
Warga Bandung menyambut gembira peringatan 60 tahun Konferensi Bandung. (JIBI/Solopos/Antara/Fahrul Jayadiputra)
Alhasil, Minggu (19/4/2015), warga pun ramai mengunjungi kawasan seputar Museum Konferensi Asia, Bandung, Jawa Barat. Menjelang pelaksanaan Asian African Confrence Commemoration (AACC) Indonesia 2015 atau Peringatan Konferensi Asia Afrika (KAA) di Indonesia 2015, pengunjung museum itu meningkat. Mereka berasal dari dalam maupun luar Kota Bandung.
Bandung Conference tercatat dalam sejarah dunia sebagai pertemuan skala besar pertama negara-negara di Asia dan Afrika karena melibatkan 25 negara kedua benua. Konferensi Bandung yang diprakarsai Indonesia, Burma, Pakistan, Ceylon atau Sri Lanka, dan India, 18–24 April 1955 silam itu kerap pula disebut Konferensi Asia Afrika dalam buku sejarah lokal Indonesia.
Berbeda dengan Bandung Conference, lokasi dominan AACC Indonesia 2015 atau Peringatan Konferensi Asia Afrika (KAA) di Indonesia 2015 adalah Jakarta. Laman resmi aacc2015.id menyebutkan dalam Peringatan KAA di Indonesia itu bakal ada tiga agenda pertemuan dan dua kegiatan sampingan. Hanya satu kegiatan sampingan AACC 2015 atau Peringatan Konferensi Asia Afrika 2015 yang bakal digelar di Bandung, yakni karnaval yang dijadwalkan berlangsung Selasa (21/4/2015).
