Soloraya
Minggu, 19 April 2015 - 05:45 WIB

HARI KARTINI : Bisnis Sewa Baju Adat di Solo Laris

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Salah seorang warga menjajal pakaian adat Jawa ke tubuh anaknya di salah satu persewaan pakaian adat di Grogolan, Kestalan, Banjarsari, Rabu (15/4/2015). Menjelang hari Kartini, persewaan pakaian adat laris diburu masyarakat. (Shoqib Angriawan/JIBI/Solopos)

Hari Kartini 2015 membawa berkah bagi penyedia jasa persewaan pakaian adat.

Solopos.com, SOLO—Peringatan hari Kartini yang jatuh pada 21 April menjadi sumber rezeki pengusaha persewaan baju adat di Solo. Mereka kebanjiran order dari kalangan pelajar yang diwajibkan untuk mengenakan pakaian tradisional di sekolah.

Advertisement

Salah seorang karyawan persewaan pakaian adat di Grogolan, Kestalan, Banjarsari, Winingsih, mengaku bisa menyewakan 50 hingga 75 setel pakaian per hari. Pakaian yang paling laris dipesan di antaranya pakaian adat dari Bali, Jawa, Palembang dan Sulawesi.

Menurutnya, jumlah pakaian adat yang disewa tersebut meningkat tajam ketimbang hari biasanya. “Hari biasa, hanya ada tiga sampai empat setel pakaian, bahkan sering blong tidak ada yang menyewa. Tetapi saat hari Kartini bisa menyewakan 50 hingga 75 setel pakaian ada sehari,” paparnya kepada wartawan di lokasi, Rabu (15/4/2015).

Advertisement

Menurutnya, jumlah pakaian adat yang disewa tersebut meningkat tajam ketimbang hari biasanya. “Hari biasa, hanya ada tiga sampai empat setel pakaian, bahkan sering blong tidak ada yang menyewa. Tetapi saat hari Kartini bisa menyewakan 50 hingga 75 setel pakaian ada sehari,” paparnya kepada wartawan di lokasi, Rabu (15/4/2015).

Untuk pakaian adat ukuran anak-anak, disewakan dengan harga Rp60.000/setel. Sedangkan, untuk ukuran dewasa disewakan dengan harga Rp75.000/setel. Penyewa rata-rata dari kawasan Solo, Klaten, Boyolali dan Sukoharjo.

Wanita yang akrab disapa Wiwin itu mengaku persewaan pakaian adat tahun ini sedikit lesu ketimbang beberapa tahun sebelumnya. Menurutnya, hal tersebut disebabkan adanya sekolah yang tidak lagi mewajibkan siswanya mengenakan pakaian adat saat hari Kartini.

Advertisement

1.000 Pakaian Adat

Menurutnya, persewaan setempat memiliki koleksi sekitar seribu pakaian adat. Dari jumlah tersebut, saat ini sudah hampir separuhnya dipesan oleh masyarakat.

Hal serupa juga dingungkapkan salah seorang pengusaha persewaan pakaian adat di Mojosongo, Parti. Per hari, dia bisa menyewakan hingga 20 pakaian adat. Dia memperkirakan persewaan semakin laris beberapa hari menjelang peringatan hari Kartini yang jatuh pada 21 April mendatang.

Advertisement

“Per hari saya bisa menyewakan 20 pakaian adat. Mendekati hari Kartini biasanya semakin banyak yang memesan. Saat ini yang paling laris adalah pakaian adat Bali dan Jawa,” terangnya kepada wartawan di lokasi, Rabu. Dia menyewakan satu setel pakaian adat seharga Rp45.000 hingga Rp75.000.

Sementara, salah satu warga, Eka, mengaku sedang mencarikan baju beskap untuk anaknya, Bagas. Rencananya, beskap tersebut dikenakan saat peringatan hari Kartini di SD Muhammadiyah 1 Ketelan tempat anaknya sekolah.

Dia mengaku menyewa jauh hari sebelum pelaksanaan hari Kartini. “Tahun kemarin saya mau menyewa tapi kehabisan stok karena tinggal dua hari. Jadi ini mumpung waktunya lama, kurang dari semingguan mending menyewa dahulu daripada kehabisan,” katanya kepada Solopos.com di lokasi, Rabu.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif