News
Sabtu, 18 April 2015 - 09:41 WIB

PENGHAPUSAN PREMIUM : Premium Dihapus, Bagaimana di DIY?

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi pengisian bahan bakar minyak jenis Premium di SPBU. (Nurul Hidayat/JIBI/Bisnis)

Penghapusan premium akan dimulai 1 Mei, DIY masih menunggu keputusan dari Pusat

Harianjogja.com, JOGJA- PT Pertamina (Persero) mulai Mei 2015 mendatang, secara bertahap akan mengurangi persediaan bahan bakar minyak (BBM) jenis premium di SPBU. Sebagai gantinya, Pertamina menyiapkan BBM khusus bernama Protalite.

Advertisement

Meski begitu, Marketing Branch Manager Pertamina Jogja dan Surakarta Freddy Anwar menepis anggapan jika Pertamina akan menghapus Premium di pasaran. Menurutnya, Premium masih dijual, namun pasokannya dikurangi.

“Kami masih menunggu informasi lebih lanjut dari Pusat. Yang jelas, Premium belum akan dihapus,” ujar Freddy saat dihubungi, Jumat (17/4/2015).

Meski begitu, sambungnya, masyarakat di DIY yang biasanya mengkonsumsi Premium mulai beralih ke Pertamax seiring disparitas harga yang mengecil. Sebab, Pertamina akan mengurangi Premium dan menggantinya dengan produk BBM baru (Protalite).

Advertisement

“Tapi, kami belum mendapat pemberitahuan resmi dari pusat. Kami masih menunggu informasi tersebut, termasuk peruntukan Premium nantinya. BPH Migas yang akan menentukan aturan mainnya,” kata Freddy.

Seperti diketahui, Menteri ESDM Sudirman Said memberi waktu selambat-lambatnya dua tahun kepada PT Pertamina untuk menghapus premium RON 88. Sehingga pada 2017 nanti tidak ada lagi premium yang dijual di SPBU. Apalagi di pasar minyak internasional, hampir tidak ada lagi yang memproduksi atau menjual premium alias gasoil RON 88.

Konsumsi Naik

Advertisement

Freddy mengakui sejak harga Premium naik menjadi Rp 7.400 per liter, terjadi migrasi atau peralihan konsumsi ke Pertamax. Migrasi Premium ke Pertamax (Rp8.600 per liter) ini karena disparitas (selisih) harga semakin kecil hanya Rp1.200 per liter.

“Karena selisih harga, maka konsumen Premium beralih ke Pertamax karena kualitas lebih baik dan efisien,” ujarnya.

Menurutnya, konsumsi Pertamax naik hampir 5 kali lipat dari 160 Kilo Liter (KL) per hari. Sedangkan konsumsi Premium sendiri mengalami penurunan sekitar 300 KL dari 2500 KL menjadi 2.200 KL per hari. Konsumsi solar masih 350 KL per hari tetap karena harga Pertamina Dex masih sangat tinggi, masing-masing punya segmen.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif