Mafia migas menjadi isu yang menyita perhatian pemerintah.
Solopos.com, JAKARTA — Indonesian Mining Institute (IMI) menyatakan pemerintah terlalu fokus pada sektor minyak dan gas bumi (migas) dan menomorduakan sektor mineral dan batu bara.
Ketua IMI, Irwandy Arif, mengatakan belum ada perubahan signifikan dalam pengelolaan tambang dari pemerintah yang baru di bawah Presiden Jokowi. Bahkan, menurutnya, pemerintahan saat ini terlalu fokus kepada sektor minyak dan gas bumi (migas).
“Kalau saya menilai Menteri terlalu fokus ke perminyakan, sehingga sektor mineral dan batu bara menjadi prioritas setelahnya,” katanya dalam Acara Sosialisasi Survei Pertambangan Kabupaten di Indonesia periode 2013-2014 di Jakarta, Sabtu (18/4/2015).
Menurutnya, pemerintah saat ini terlalu fokus pada persoalan mafia migas, kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), dan masalah migas yang lain. Padahal, tambahnya, terdapat persoalan krusial dalam pengelolaan tambang di Indonesia. Misalnya, masalah kebijakan di daerah yang menghambat pengelolaan tambang.
Persoalan semakin pelik setelah pemerintah menerbitkan UU No. 23/2014 tentang Pemerintah Daerah yang mengalihkan sejumlah kewenangan pemerintah kabupaten/kota ke pemerintah provinsi.