SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
Launching Persis Solo ditandai dengan terjualnya jersey pertama yang laku Rp7,5 Juta.
Solopos.com, SOLO — Sorakan serta tepuk tangan para suporter riuh terdengar saat empat model cantik berjalan di panggung dan memamerkan jersey Persis Solo musim ini. Dua orang model mengenakan jersey kandang bernuansa merah, sedangkan dua model lainnya memakai seragam tandang berwarna putih dengan corak garis-garis oranye.
Tak lama berselang, Grand Launching Jersey and Team Persis Solo pun mencapai puncaknya. Sorakan suporter semakin riuh saat satu persatu pemain beserta tim pelatih skuat berjuluk Laskar Sambernyawa itu secara resmi diperkenalkan ke publik. Para pemain pun tak kalah antusias. Dengan bangga, mereka mengecup logo Persis yang tersemat di bagian dada sebelah kiri jersey sembari berjalan mengitari panggung di Pendapi Gede Balai Kota Solo, Jumat (17/4/2015).
“Mau jersey kebanggaan ini? Ayo beli yang asli, jangan yang KW [palsu]. Kami akan melelang jersey Persis seri pertama musim ini, kodenya 001. Harga dibuka mulai dari berapa? Rp250.000? Ah itu terlalu murah. Kita mulai dari Rp3 juta,” seru pria pembawa acara Grand Launching Jersey and Team Persis Solo.
Tawaran sang pembawa acara pun disambut riuh suporter serta tamu undangan dari kalangan pengusaha dan stakeholder Kota Bengawan. Beberapa pengusaha mulai bersaing menawarkan harga tertinggi, dimulai dari angka Rp3,5 juta hingga melejit ke Rp6 juta. Lelang jersey Persis seri pertama bikinan apparel PVR itu akhirnya terkunci pada nilai Rp7,5 juta dengan dimenangi Candra Tandyo, salah seorang pengusaha Solo.
Tawaran sang pembawa acara pun disambut riuh suporter serta tamu undangan dari kalangan pengusaha dan stakeholder Kota Bengawan. Beberapa pengusaha mulai bersaing menawarkan harga tertinggi, dimulai dari angka Rp3,5 juta hingga melejit ke Rp6 juta. Lelang jersey Persis seri pertama bikinan apparel PVR itu akhirnya terkunci pada nilai Rp7,5 juta dengan dimenangi Candra Tandyo, salah seorang pengusaha Solo.
“Saya ingin ikut merasa memiliki Persis saja. Pengusaha sebagai stakeholder Kota Solo semestinya ikut mangayubagyo kemajuan Persis. Saya juga akan ikut membeli saham Persis, tapi soal jumlahnya ya nanti saja,” tutur Candra sembari melepas tawa saat dijumpai wartawan seusai launching.
Di luar lelang, satu potong jersey Persis dibanderol dengan harga normal Rp200.000. Seragam kebanggaan Laskar Sambernyawa itu bakal dijual di toko resmi yang rencananya dibuka di samping Balai Persis Solo.
Ada yang berbeda dengan jersey Persis musim ini. Logo perusahaan konstruksi asal Amerika Serikat yang berkantor cabang di Jakarta, AWB Engineers, bertengger di bagian depan jersey. Her Suprabu mengklaim AWB Engineers bakal menjadi sponsor Persis selama satu musim ke depan. Laskar Sambernyawa juga membuka peluang bagi pengusaha lain untuk memasang logo usaha mereka di bagian lengan dan belakang jersey dengan nilai sponsor minimal Rp300 juta.
“AWB sudah deal, tapi memang belum resmi teken kontrak. Nilai kontraknya yang jelas di atas Rp300 juta. Selain itu, kami juga akan menyewakan e-board [papan iklan] di pinggir lapangan sebanyak 40 unit, per unit harganya Rp10 juta selama satu musim. Sementara ini, sudah ada sekitar 15 pengusaha yang sudah memesan e-board,” jelas dia.
Musim ini, Laskar Sambernyawa memang digarap dengan lebih serius. Klub kebanggaan Kota Bengawan itu dikelola oleh badan hukum di bawah naungan PT Persis Solo Saestu. Saham Persis pun bebas dibeli oleh seluruh masyarakat dari berbagai kalangan dengan harga Rp1 juta per lembar. “Pemkot mendukung penuh Persis dan rekan-rekan Pasoepati untuk mewujudkan prestasi. Langkah pertama yang kita butuhkan adalah semangat gotong royong dan rasa memiliki Persis sepenuhnya. Sore ini kita membuktikan bahwa Solo yang majemuk bisa berkumpul untuk mewujudkan prestasi Persis,” tutur Wali Kota Solo yang juga mantan Ketua Umum Persis, F.X. Hadi Rudyatmo. (JIBI/SOLOPOS)
