SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Reuters)
TKI dipancung di Arab Saudi dianggap tak lazim.
Solopos.com, JAKARTA — Pemerintah Indonesia meminta Pemerintah Arab Saudi memberikan fasilitas kepada keluarga Siti Zainab yang ingin melakukan ziarah di negeri tersebut.
Wakil Menteri Luar Negeri, AM Fachir, mengatakan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) telah memanggil Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia dan meminta fasilitas yang dapat diberikan kepada keluarga Siti Zainab.
“Kami akan fasilitasi. Bahkan tadi malam ketika memanggil Duta Besar Arab Saudi juga kami meminta fasilitas untuk keluarga,” kata AM Fachir di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (17/3/2015).
AM Fachir menuturkan tidak adanya pemberitahuan terkait eksekusi yang dilakukan kepada Siti Zainab merupakan hal yang tidak lazim. Apalagi, selama ini Konsulat Jenderal Indonesia di negara tersebut selalu melakukan komunikasi dengan pihak pengadilan dan Kementerian Luar Negeri Arab Saudi.
Menurutnya, Pemeintah Indonesia telah meminta kepada Pemerintah Arab Saudi agar selalu memberi informasi terkait pelaksanaan eksekusi terhadap warga negara Indonesia yang divonis hukuman mati. Langkah tersebut dilakukan untuk melengkapi komunikasi yang dilakukan pemerintah dengan pengadilan dan kuasa hukum terdakwa.
“Kami cukup keras menanggapi kasus ini. Bahkan kami memanggil Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia untuk itu,” ujarnya.
Siti Zainab divonis hukuman mati oleh Pemerintah Arab Saudi karena terbukti membunuh istri majikannya pada 1999 silam. Pada Rabu 15 April Siti Zainab menjalani eksekusi mati setelah putra bungsu korban akil balig dan menolak memaafkan Zainab.
Tiga orang Presiden Indonesia dari almarhum Abdurahman Wahid, Susilo Bambang Yudhoyono, hingga Joko Widodo telah memohonkan maaf bagi Siti Zainab. Namun tidak ada satu pun upaya yang membuahkan hasil.