Jatim
Jumat, 17 April 2015 - 13:05 WIB

MUTASI KAPOLRESTA MADIUN : Kapolresta Ini Dipindah Tugas di Bali, Inilah Kata-Kata Terakhirnya...

Redaksi Solopos.com  /  Aries Susanto  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kapolresta Madiun, AKBP Farman (JIBI/Solopos/Aries Susanto)

Mutasi Kapolresta Madiun meninggalkan banyak kenangan. Inilah kata-kata terakhirnya sebelum bertugas di Bali.

Madiunpos.com, KOTA MADIUN –Kapolreta Madiun AKBP Farman akhirnya harus melepas jabatannya tertinggi di jajaran kepolisian di Kota Madiun. Lelaki berperawakan kalem ini kembali mendapatkan amanah untuk menjadi kepala kepolisian di Gianyar, Bali.

Advertisement

Dengan penuh keharuan, Farman menyampaikan bahwa Madiun adalah kota pertama kalinya ia kembali memakai seragam dinas polisi setelah sekian tahun lamanya hanya berpakaian preman.

“Selama ini saya adalah serse di Polrestabes Surabaya yang selalu berpakaian preman. Namun di Kota Madiun inilah, saya untuk kali pertama memakai seragam dinas polisi lagi,” ujar Farman dalam perpisahannya kepada masyarakat Kota Madiun di Hotel Aston Kota Madiun, Kamis (16/4/2015).

Malam itu, Farman dengan suara serak basahnya menyempatkan diri membawakan lagu perpisahan Ku tak Bisa ciptaan musisi terkenal Slank. Farman menyanyi didampingi istri tercintanya dan diikuti oleh sebagian masyarakat yang hadir dalam acara tersebut.

Advertisement

Ku tak bisa. Jauh…Jauh..darimu…” ujar Farman melalui litrik lagu-lagunya.

Farman mengaku sangat berhutang jasa besar kepada masyarakat Kota Madiun. Di kota inilah, Farman menjadi orang nomor satu kali pertama di jajaran polisi di Kota Madiun. Di kota ini pulalah, Farman mengaku banyak menerima pelajaran tentang bagaimana menjaga keharmonisan kelompok masyarakat dan semua stakeholders di Kota Madiun.

“Kota Madiun akan selalu melekat di hati saya, meski saya hanya bertugas tak lebih tujuh bulan,” ujarnya.

Advertisement

Sementara itu, Walikota Madiun Bambang Irianto mengaku sangat kehilangan atas perpisahan tersebut. Menurutnya, Farman adalah seorang polisi humanis dan selalu merangkul masyarakat. Hal itu terbukti, dalam tujuh bulan bertugas ia sudah menggelar sejumlah pertemuan langsung dengan masyarakat melalui forum-forum yang ia ciptakan.

“Ia membikin program cakrukan, program serap aspirasi, dan lain-lainnya,” paparnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif