Kolom
Jumat, 17 April 2015 - 07:40 WIB

MIMBAR MAHASISWA : Demonstrasi Bukan Arena Narsisme

Redaksi Solopos.com  /  Evi Handayani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kukuh Subekti (Istimewa)

Mimbar mahasiswa kali ini ditulis Kukuh Subekti. Penulis adalah mahasiswi Jurusan Sastra Daerah Universitas Sebelas Maret (UNS).

Solopos.com, SOLO — Makna demonstrasi sejatinya adalah penyampaian kehendak dan harapan demonstran kepada pihak-pihak yang saling berkaitan. Melalui demonstrasi seseorang ingin menyebarkan pengaruh terhadap orang-orang yang senasib akibat tidak memiliki keberanian untuk menyampaikan keinginan mereka.

Advertisement

Setelah membaca tulisan Hanputro Widyono, mahasiswa Jurusan Sastra Indonesia Universita Sebelas Maret, di Mimbar Mahasiswa Solopos edisi Selasa (31 Maret 2015) yang berjudul Demonstrasi dalam Kuasa Foto Berita, saya merasa kecewa.

Kekecewaan saya disebabkan saya dan dia sama-sama berstatus mahasiswa. Hal yang paling membuat saya berbeda dengan dia adalah saya sudah beberapa kali ikut aksi demonstrasi. Keikutsertaan saya dalam aksi demonstrasi membuat saya tahu pasti apa yang dilakukan oleh demonstran dan tujuan demonstrasi.

Advertisement

Kekecewaan saya disebabkan saya dan dia sama-sama berstatus mahasiswa. Hal yang paling membuat saya berbeda dengan dia adalah saya sudah beberapa kali ikut aksi demonstrasi. Keikutsertaan saya dalam aksi demonstrasi membuat saya tahu pasti apa yang dilakukan oleh demonstran dan tujuan demonstrasi.

Tujuan utama demonstrasi, turun ke jalan, bukanlah untuk menjadi artis bayaran apa lagi sekadar mencari sensasi di hadapan publik. Itu bukanlah aksi cerdas seorang kader bangsa sekaligus cendekiawan muda harapan masyarakat.

Sebagai mahasiswa di sebuah perguruan tinggi negeri sudah semestinya menyadari peran serta tanggung jawab sebagai agent of social control. Mahasiswa termasuk orang yang memiliki khazanah intelektual lebih luas sehingga memiliki beban intelektual untuk turut serta mencerdaskan masyarakat.

Advertisement

Tak jarang aksi mahasiswa dipandang sebelah mata, diabaikan, tapi itu semua tidak boleh membuat kita surut dalam menyampaikan kebenaran karena kebenaran sendiri  tak pernah menginginkan pembenaran untuk dirinya.

Mengenai tempat, lokasi berorasi, lokai berdemonstrasi selayaknya tidak terbatas pada ruang dan waktu yang akan dituju, target yang diprotes. Buktinya kita bisa melakukan aksi demonstrasi di Solo meskipun pemerintah yang kita protes itu berada di Jakarta.

Pada dasarnya tempat-tempat, lokasi yang dijadikan tempat aksi demonstrasi,  itu hanyalah simbol.  Simbol dari sebuah objek. Sasaran demonstrasi tidak melulu harus langsung ke satu objek tunggal karena menurut hemat saya ketika kita mengadakan demonstrasi secara otomatis kita sudah memiliki target-target untuk apa, siapa, dan bagaimana melakukan aksi.

Advertisement

Ketika akan berdemonstrasi pasti sudah tahu untuk siapa demonstrasi itu. Sebagai mahasiswa yang dididik dan disekolahkan dengan uang rakyat sudah semestinya mahasiswa berpihak kepada rakyat, bukan kepada pemerintah.

Membaca judul esai Hanputro yang mengaitkan foto-foto jurnalis sebagai sebuah rekayasa jurnalisme yang kemudian menyudutkan mahasiswa yang terlibat demonstrasi sebagai orang yang gila foto yang tidak mempunyai visi dan misi berdemonstrasi alias numpang eksis, saya sangat tidak sepakat dengan pernyataan tersebut yang cenderung berisi tudingan semata.

Simbiosis Mutualisme
Pada dasarnya antara demonstran dan fotografer (jurnalis) memiliki hubungan yang bersifat simbiosis mutualisme dalam rangka menjalankan peran serta tanggung jawab sebagai pengontrol kebijakan publik.

Advertisement

Jika ada usaha dari fotografer (jurnalis) untuk mendapatkan foto jurnalistik yang pas untuk dipajang di medianya tentu itu  sebuah keuntungan dari mahasiswa yang berdemonstrasi. Melalui peran pers inilah mahasiswa yang berdemonstrasi semakin dipermudah mempengaruhi publik.

Hal lain yang juga berhubungan dengan peran pers, peran media massa, adalah dalam membentuk opini publik sekaligus penyampai pesan kepada masyarakat.  Anggapan pers sebagai media yang berfungsi sebagai penyalur lidah rakyat itu tidak berjalan efektif tanpa keikutsertaan dalam membantu usaha-usaha mahasiswa mencerdaskan masyarakat.

Kalau hal demikian tak terjadi, mengindikasikan ada yang salah dengan fungsi pers. Fungsi pers dapat dinilai gagal memobilisasi massa. Tentu saja hal ini bisa dianggap sebagai pelanggaran terhadap hak masyarakat mendapatkan informasi dan kebenaran informasi bagi masyarakat.

Sudahkah masyarakat mendapat kebenaran informasi tanpa ada maksud untuk menjauhkan mahasiswa dan masyarakat? Kedua elemen ini jika disatukan akan menjadi kekuatan adidaya di era demokrasi. Permasalahan yang perlu dikaji ulang adalah fungsi media sebagai demokrasi di republik ini.

Peran media dalam mendukung penjalinan keharmonisan antara mahasiswa dan masyarakat saat ini perlu dikritik. Sejauh mana keharmonisan itu bisa tercipta dan terwujud dalam masyarakat kita saat ini?

Masyarakat Indonesia bukanlah benda mati yang tidak bergerak, tidak tumbuh, dan tidak berkembang mencerdaskan dirinya. Seiring perubahan zaman,  masyarakat pasti dapat membedakan produk jurnalisme yang layak dipercaya dan yang tak layak dipercaya.

Dalam hal ini termasuk ketika disajikan berita foto, publik akan mudah menebak mana berita foto yang direkayasa alias foto pesanan model yang doyan narsisme atau cari muka untuk meraih simpati.

Kini bukan zamannya lagi mahasiswa hanya memikirkan kesenangan pribadi, mengejar keuntungan pribadi di atas penderitaan rakyat. Berhentilah berpikir  hanya mengejar lulus lantas mendapatkan pekerjaan dengan upah tinggi untuk dinikmati sendiri.

Ingatlah ketika rakyat turut membantu menyubsidi pendidikan kita selama di bangku kuliah. Harapan rakyat adalah kita mampu membawa kesejahteraan bagi segenap bangsa Indonesia.

Salah satu strateginya adalah mengadakan aksi demonstrasi memprotes kebijakan pemerintah yang menyengsarakan rakyat. Menurut saya, ini merupakan hal yang seharusnya dilakukan mahasiswa saat ini.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif