Jatim
Jumat, 17 April 2015 - 07:05 WIB

KONGRES PSSI : Bos Persebaya 1927 Ditampar, Ribuan Bonek Turun Jalan

Redaksi Solopos.com  /  Aries Susanto  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Suporter Surabaya berjuluk Bonek (Ilustrasi/dok)

Kongres PPSI dalam waktu dekat mulai terasa aroma memanas. Gara-gara ada aksi penamparan, ribuan bonek kini menahan amarah.

Madiunpos.com, SURABAYA – Ribuan bonek pendukung Persebaya 1927 konvoi di pusat Kota Surabaya usai dari SBO TV. Rombongan Bonek bermotor itu nyaris menyerbu markas salah satu ormas yang berada di Jalan Jaksa Agung Suprapto, Jumat (17/4/2015) dini hari.

Advertisement

Beruntung niatan untuk melakukan aksi perusakan dihalau petugas kepolisian yang menghadang mereka di ujung jalan menuju kantor ormas yang akan digeruduk. Bonek nampaknya ingin membalas aksi preman yang dilakukan sejumlah orang saat siaran langsung di SBO TV yang tengah membahas mengenai nasib persepakbolaan di Surabaya.

Pantauan detikcom, sebelum menuju ke kantor ormas, ribuan bonek pendukung Persebaya 1927 mendapat pengawalan ketat kepolisian bahkan sempat berhenti lama di Jalan Raya Darmo tepatnya di seberang Taman Bungkul. Mereka berhenti merusak baliho milik Satlantas Polrestabes Surabaya yang terpasang di pohon untuk diambil bambunya. Sebagian berusaha mengambil batu.

Namun aksi bonek ini langsung direspon petugas yang melakukan pengawalan sejak dari kantor SBO TV, Graha Pena Jalan Jenderal Ahmad Yani. Petugas melakukan sweeping satu persatu pengendara motor yang membawa bambu dan batu. Upaya petugas tersebut tidak mendapat perlawanan dari bonek saat bambu dan batu yang diduga digunakan untuk merusak diambil paksa petugas.

Advertisement

Akibat aksi konvoi ribuan bonek menggunakan sepeda motor membuat jalur protokol Surabaya menuju dalam kota padat, disebabkan peserta konvoi menutup seluruh jalan. “Bales’e Sabtu mene. Deloken Sabtu koen [Balasnya Sabtu besok saja. Kamu lihat Sabtu],” teriak salah satu bonek sambil berdiri di atas motornya.

Hingga pukul 01.15 WIB, sejumlah petugas berseragam kepolisian dan berpakaian preman masih menjaga Kantor Pemuda Pancasila (PP), beberapa di antaranya membawa senjata laras panjang. Penjagaan juga dilakukan petugas di sekitar Taman Bungkul Jalan Darmo. Beberapa mobil patroli silih berganti melintasi kawasan protokol Kota Surabaya.

Mantan Deputi sekjen PSSI Saleh Ismail Mukadar yang hadir sebagai salah satu narasumber dalam acara bincang dengan tema “Sepak Bola Surabaya dalam Bahaya!”, ditampar oleh salah satu orang yang menyerbu studio ketika siaran berlangsung.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif