SOLOPOS.COM - Sejumlah bendera negara peserta peringatan 60 tahun Konferensi Asia Afrika (KAA) terpasang di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Selasa (14/4/2015). (JIBI/Solopos/Antara/Muhammad Adimaja)
Konferensi Asia Afrika (KAA) 2015 segera digelar. Berbagai alat transportasi menuju Bandung disiapkan untuk para delegasi.
Solopos.com, JAKARTA — Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama Presiden Republik Rakyat Tiongkok Xi Jinping akan menggunakan jalur darat menuju Bandung untuk mengikuti acara puncak peringatan Konferensi Asia Afrika (KAA) 2015. Padahal, sudah ada pesawat Garuda Indonesia yang disiapkan untuk mereka.
Kepala Staf Kepresidenan, Luhut Panjaitan, mengatakan pemerintah menyediakan empat pesawat Garuda Indonesia untuk memboyong pimpinan negara dan delegasi peserta KAA dari Jakarta menuju Bandung. Meski demikian, Presiden Jokowi akan menggunakan jalur darat untuk menuju Bandung.
“Presiden Jokowi akan berangkat menggunakan mobil bersama Presiden Tiongkok pada malam hari sebelum acara puncaknya,” katanya di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (17/4).
Luhut Panjaitan menuturkan pemerintah saat ini masih memikirkan lokasi parkir pesawat pribadi yang dibawa oleh beberapa kepala negara, seperti Tiongkok, Jepang, dan Brunei Darussalam. Pemerintah pun berharap segera mendapat detail kepastian pesawat pribadi yang akan digunakan agar memudahkan TNI Angkatan Udara mengaturnya.
Menurutnya, besok pemerintah akan mengecek kembali kesiapan jalur yang akan digunakan para delegasi. Pemerintah juga ingin memastikan kondisi Jakarta Convention Center (JCC) layak dan aman untuk digunakan untuk kegiatan tersebut.
“Besok kami akan melihat rute Halim kemudian ke JCC.mkami ingin melihat kondisi JCC, karena di situ nanti banyak detail yang akan dilakukan,” ujarnya.
KAA dilaksanakan pada 19-24 April 2015 dengan acara puncak historical walk di Bandung. Setidaknya 31 pimpinan negara yang terdiri dari Raja, Presiden, dan Perdana Menteri sudah mengonfirmasi akan menghadiri agenda tersebut dan akan terus bertambah hingga pembukaan nanti.