Soloraya
Kamis, 16 April 2015 - 21:50 WIB

UN 2015 : Longsor, Ujian Nasional di SMK Jenawi Karanganyar Pindah Ruangan

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi ujian (JIBI/Dok)

UN 2015 di SMKN Jenawai Karanganyar diwarnai pindah ruangan, karena terjadi longsor.

Solopos.com, KARANGANYAR— Sebanyak 80 peserta Ujian Nasional (UN) di SMKN Jenawi harus pindah ruang. Hal itu dilakukan karena empat ruangan yang semestinya digunakan untuk UN tergenang lumpur setelah bukit yang berada di belakang sekolah longsor pada Kamis (16/4/2015) dini hari.

Advertisement

Salah satu relawan bencana alam, Sunardi, mengatakan peristiwa longsornya tebing yang berada di belakang bangunan SMKN Jenawi tersebut terjadi hampir bersamaan dengan musibah tanah longsor yang terjadi di tiga dusun di Menjing, Jenawi.

“Tebingnya longsor, menimpa halaman belakang sekolah. Kejadiannya hampir bersamaan dengan [longsor] di Jambon,” kata dia saat ditemui wartawan di Jambon, Menjing, Jenawi, Kamis. Musibah tanah longsor di Jambon, Sumberejo dan Selokarto, Desa Menjing terjadi sekitar pukul 01.00 WIB.

Hal senada juga disampaikan Sekretaris Desa Menjing, Sudarmo. Dia mengatakan longsoran tebing menimpa sungai kecil di belakang sekolah dan area parkir sekolah. Beberapa kelas pun sempat tergenang lumpur.

Advertisement

“Karena saluran sungai tertimpa tanah, sehingga tersumbat dan airnya meluap,” kata dia.

Padahal, ruang kelas yang tergenang lumpur merupakan lokasi penyelenggaraan UN. Seperti diketahui, sejak Senin (13/4) hingga Kamis (16/4) di satuan pendidikan jenjang SMA maupun SMK melaksanakan UN. Namun Sekretaris Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Karanganyar, Agus Hariyanto, mengatakan pelaksanaan UN di SMKN Jenawi berjalan lancar.

“Benar, pada malam hari [Kamis dini hari] bukit yang ada di belakang sekolah longsor. Ada empat ruang UN yang tidak bisa terpakai karena tergenang lumpur. Tapi masalah itu dapat tertangani dengan baik,” kata dia saat dihubungi Solopos.com, Kamis.

Advertisement

Menurutnya, sesaat setelah musibah tanah longsor terjadi, panitia ujian di sekolah tersebut langsung mendatangi sekolah dan memindahkan nomor ujian yang ada di masing-masing meja peserta ke ruang lain. Sebab tidak semua ruangan kelas tergenang lumpur.

“Jadi setelah longsor itu langsung ditangani. Ruang ujian dipindahkan, sehingga para peserta UN dapat menjalani UN di hari terakhir dengan baik.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif